4 Larangan Saat Nyepi, Apa Saja?

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 09 Maret 2023 | 11:15 WIB
4 Larangan Saat Nyepi, Apa Saja?
Ilustrasi larangan saat Nyepi - Umat Hindu melakukan sembahyang saat perayaan Nyepi di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta, Selasa (28/3/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi pada Rabu, 22 Maret 2023 di mana mereka harus mematuhi 4 pantangan yang dikenal dengan Catur Brata Penyepian. Lalu apa saja empat larangan saat Nyepi?

Merangkum berbagai sumber, umat Hindu merayakan Nyepi dengan kesunyian. Mereka melepas sifat-sifat serakah dalam dirinya dengan melakukan pantangan yang menyimbolkan masing-masing sifat manusia.

Larangan Saat Nyepi

Empat hal yang pantang dilakukan saat Nyepi disebut dengan Catur Brata Penyepian, di mana umat Hindu tak boleh menyalakan api, tak bepergian, tak bekerja dan tak menari kesenangan atau hiburan.

Baca Juga: Selain Nyepi, Ada Berapa Hari Raya Umat Hindu?

  • Amati Geni

Amati geni artinya tidak menyalakan api, sehingga saat memperingati Nyepi, umat Hindu dilarang menyalakan api/lampu yang merupakan simbol dari nafsu. Amati geni bermakna pengendalian diri dari segala bentuk hawa nafsu.

  • Amati Karya

Amati karya artinya tidak bekerja sehingga umat Hindu dilarang melakukan kegiatan fisik atau bekerja karena hal yang paling penting saat Nyepi adalah fokus pada aktivitas rohani atau penyucian diri.

  • Amati Lelungan:

Amati lelungan artinya tidak bepergian sehingga umat Hindu harus berdiam diri di rumah saat Nyepi dengan tujuan untuk melakukan introspeksi diri dan memusatkan pikiran, astiti bhakti pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

  • Amati Lelanguan:

Amati lelanguan artinya tidak mencari hiburan sehingga saat merayakan Nyepi, umat Hindu dilarang mengadakan bersenang-senang bathin terlatih untuk mencapai produktivitas rohani yang maksimal.

Prosesi Nyepi

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Nyepi Bahasa Bali Ini ke Teman Kamu Biar Makin Keren

Setidaknya ada tiga prosesi Nyepi yang dilakukan umat Hindu, yaitu sebelum nyepi, saat nyepi dan setelah nyepi. Sebelum nyepi, umat Hindu akan melakukan upacara melasti dan pengerupukan.

Semua prosesi ini dimulai sekitar tiga hari sebelum Nyepi, di mana umat Hindu melakukan upacara melasti yang bertujuan untuk menyucikan sarana persembahyangan yang ada di pura.

Kemudian sehari sebelum Nyepi, umat Hindu melanjutkan prosesi dengan melakukan Mecaru, yaitu upacara buta Yadnya yang ditujukan kepada Buta Kala agar tidak mengganggu kehidupan.

Setelah Mecaru, dilanjutkan dengan upacara Pengerupukan, yaitu membagikan nasi Tawur, mengelilingi rumah dengan obor, dan membuat suara gaduh dengan memukul benda untuk mengusir Buta Kala keluar rumah.

Upacara pengerupukan di Bali umumnya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang melambangkan Buta Kala dan pawai ini diakhiri dengan memusnahkan ogoh-ogohdengan cara dibakar.

Saat nyepi, umat Hindu akan melakukan catur brata penyepian selama sehari penuh atau 24 jam hingga keesokan harinya, mereka akan merayakannya dengan ngembak geni. Demikian penjelasan tentang larangan saat Nyepi.

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI