Suara.com - Hari peringatan Agama Hindu yang paling dikenal adalah Nyepi, namun sebenarnya, Hindu memiliki deretan hari lainnya untuk diperingati. Selain Nyepi, ada berapa hari raya umat Hindu?
Merangkum berbagai sumber, setidaknya Hindu memiliki satu hari raya besar yang diakui oleh negara dan dijadikan libur nasional yaitu Nyepi sementara hari lainnya cukup dirayakan secara lokal saja.
Ada Berapa Hari Raya Umat Hindu
1. Saraswati
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Nyepi Bahasa Bali Ini ke Teman Kamu Biar Makin Keren
Hari raya Saraswati adalah peringatan atas turunnya ilmu pengetahuan yang dirayakan setiap 210 hari sekali menurut perhitungan kalender Bali, yaitu Saniscara Umanis Watugunung.
Di hari ini, umat Hindu secara khusus memuja Dewi Saraswati untuk mengucapkan terima kasih atas turunnya ilmu pengetahun di bumi. Biasanya, buku-buku akan dikumpulkan di atas meja yang bersih untuk diupacarai.
2. Pagerwesi
Empat hari setelah merayakan hari Saraswati, umat Hindu akan memperingati hari besar lainnya, yaitu Pagerwesi yang jatuh setiap Rabu Kliwon Shinta. Dua hari besar ini saling berkaitan satu sama lain.
Pagerwesi adalah hari raya Hindu paling awal dalam kalender Bali berdasarkan pawukon yaitu pada wuku Shinta, sedangkan Saraswati yang jatuhnya pada wuku Watugunung adalah wuku paling akhir, sehingga jarak perayaan keduanya berdekatan.
Baca Juga: Kapan Cuti Bersama Nyepi 2023? Cek Tanggalnya Menurut SKB 3 Menteri
Di hari Pagerwesi, umat Hindu sembahyang memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Pramesti Guru yang merupakan sebutan lain untuk Dewa Siwa.
Dalam Tri Murti, dewa Siwa adalah sang pelebur yang meleburkan sifat buruk manusia di mana sosoknya sangat dibutuhkan oleh umat Hindu sebagai penuntun niskala, sehingga manusia tidak salah arah dalam memahami ilmu pengetahuan.
3. Siwaratri
Malam siwaratri secara sederhanya dapat diartikan sebagai malam penyembahan Dewa Siwa di mana umat Hindu begadang semalam suntuk untuk melakukan pemujaan sembari melantunkan mantra suci.
4. Galungan
Bisa dikatakan, ini adalah hari raya terbesar kedua bagi umat Hindu setelah Nyepi. Galungan adalah peringatan di mana kebaikan (dharma) menang melawan adharma (kejahatan).
Hari raya Galungan jatuh setiap 210 hari sekali menurut perhitungan kalender Bali, yaitu pada Rabu Kliwon Dungulan. Simbol kemenangan ini bisa kita lihat di depan rumah warga dalam bentuk penjor.
Penjor adalah bambu yang dihias sedemikian rupa dengan memasukkan berbagai unsur sesuai aturan agama. Memasang penjor sudah menjadi tradisi di Bali dan hal ini yang membuat suasana Galungan begitu khas.
5. Kuningan
Masih berkaitan dengan Galungan, hari raya Kuningan dirayakan 10 hari setelah Galungan, yaitu pada Sabtu Kliwon Kuningan. Di hari ini, umat Hindu berdoa memohon keselamatan dan kesejahteraan.
Sesuai namanya, pada hari raya Kuningan, umat HIndu biasanya membuat nasi kuning sebagai simbol kemakmuran dan perayaannya tak boleh dilakukan lebih dari tengah hari atau sebelum jam 12 siang.
Itulah jawaban atas pertanya selain Nyepi, ada berapa hari raya umat Hindu. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menjawab rasa penasaran para pembaca.
Kontributor : Rima Suliastini