Suara.com - Tangis keluarga pecah saat jenazah Ilyas (4) dimasukan ke liang kubur. Bocah laki-laki itu tewas usai mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya pascakebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jumat (3/3/2023) malam.
Ilyas sempat mendapat perawat intensif dari pihak dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) usai peristiwa kebakaran. Luka bakar Ilyas hampir disekujur tubuh, sekira 90 persen.
Tante Ilyas, Wati Susanti (46) mengatakan hingga saat ini, pihak keluarga baru menerima santunan kematian senilai Rp10 juta.
"Dari RS Pertamina cuma biaya pemakaman saja Rp10 juta, katanya itu untuk biaya pemakaman," katanya saat di Jakarta Utara, pada Selasa (7/3/2023).
Rencananya, pihak keluarga bakal melakukan tuntutan kepada Pertamina. Tuntutan tersebut terkait kelalaian pihak perusahaan minyak milik negara tersebut sehingga banyak korban dalm insiden ini.
"Kelalaian dia, Pertamina, harusnya dia kan sudah tahu itu tuh Pertamina besar di Jakarta Utara, harusnya jangan dekat-dekat permukiman," kata Wati.
Ilyas sendiri merupakan warga Kampung Mangga, Gang Rasa RT 10/03, Tugu Selatan, Koja Jakarta Utara. Namun orangtua Ilyas, mengontrak rumah di Gang Srikaya RT 1/RW 8, Rawa Badak Selatan.
Rumah Ilyas memang tidak terdampak dalam kebakaran dahsyat yang menelan korban jiwa belasan orang ini. Namun, Ilyas tewas saat hendak mengevakuasi diri.
Saat itu, warga yang berada di sekitaran Depo Pertamina Plumpang mengevakuasi diri karena melihat api yang begitu besar. Selain itu, aroma gas dan bensin yang menyembur ke udara membuat warga yang menghirupnya merasakan sesak.
Baca Juga: Komnas HAM Terima Laporan Kelompok Warga Atas Kebakaran karena Ledakan Gas Depo Pertamina Plumpang
"Emang rumah kita nggak kena, cuman kan yang kena nyawa," ucapnya.