Brantas Abipraya Perkuat Bisnis Kontruksi Melalui Karya Logistik Nusantara

Selasa, 07 Maret 2023 | 18:03 WIB
Brantas Abipraya Perkuat Bisnis Kontruksi Melalui Karya Logistik Nusantara
Brantas Abipraya Perkuat Bisnis Kontruksi Melalui Karya Logistik Nusantara. (Dok: Brantas Abipraya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Brantas Abipraya (Persero) bersama 5 perusahaan konstruksi BUMN karya lainnya bekerja sama mendirikan perusahaan baru bernama PT Karya Logistik Nusantara (KLN). Perusahaan ini dibentuk untuk menjalankan usaha di bidang industri beton pracetak dan perdagangan material konstruksi, pergudangan, dan kepelabuhan.

“Karya Logistik Nusantara merupakan sinergi BUMN Karya untuk menjamin supply dan mutu produk material kontruksi guna mendukung berbagai proyek infrastruktur pembangunan,” jelas Direktur Utama PT Brantas Abipraya (Persero) Sugeng Rochadi.

Lebih lanjut dijelaskan Sugeng, KLN didirikan oleh enam BUMN yang fokus pada bidang Konstruksi, yaitu PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT Hutama Karya (Persero) (HK), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) serta PT Nindya Karya (NK) pada 10 Februari 2023. Pendirian PT Karya Logistik Nusantara telah memperoleh pengesahan sesuai dengan keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor AHU-0011167.AH.01.01 tahun 2023.

Modal dasar usaha patungan tercatat mencapai Rp340 miliar serta modal yang telah ditempatkan dan disetor oleh 6 BUMN Karya sebesar Rp85 miliar. Penyertaan saham pada Karya Logistik Nusantara dicatat dalam buku Brantas Abipraya sebagai penyertaan dalam perusahaan asosiasi serta pembentukan perusahaan patungan ini turut menunjang kegiatan usaha karena Brantas Abipraya akan memperoleh recurring income dari penyertaan tersebut.

Baca Juga: Ini Tujuan Bio Farma Holding Dukung Penyelesaian Investasi di Kimia Farma Group

“Diharapkan dengan hadirnya KLN, Brantas Abipraya dan BUMN Karya lainnya akan dapat melakukan efisiensi pengeleolaan sumber daya serta mewujudkan harga yang reasonable dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi,” tutup Sugeng.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI