Suara.com - Seorang kakek berusia 70 tahun diduga melakukan pemerkosaan terhadap nenek berusia 95 tahun di Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Namun, sang kakek sempat memberikan keterangan yang berbeda dengan korban.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Gogo Galesung mengatakan kalau kakek tersebut mengaku dipanggil nenek untuk masuk ke dalam rumah.
"Si aki bilang, dia dipanggil masuk ke dalam," kata Galesung ketika dikonfirmasi, Selasa (7/3/2023).
Sementara sang nenek juga tampak kebingungan usai didapati sudah tidak mengenakan busana di kamar oleh keponakannya, R (65).
Baca Juga: Anak 6 Tahun Korban Rudapaksa di Purbalingga Trauma Berat, Takut Bertemu Orang
"Neneknya bilang 'saya juga nggak tahu juga, baju saya tiba-tiba sudah kebuka'," tuturnya.
Pihak kepolisian mengalami kendala untuk mendalami kasus dugaan pemerkosaan ini. Sebab, baik terduga pelaku maupun korban sudah sama-sama dalam kondisi pikun.
"Lagi mau diambil keterangan sudah lupa-lupa. Ini PPA di sana, bareng Dinas Perempuan dan Anak, cuman keterangannya begitu," ucapnya.
Kepergok Keponakan
R, 65 tahun, berniat untuk mengantarkan nasi ke kediaman neneknya di Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (5/3/2023) siang. Sesampainya di sana, R dikejutkan dengan kondisi sang nenek (95) diduga tengah diperkosa oleh kakek berusia 70 tahun.
Baca Juga: Achraf Hakimi Jadi Tersangka Kasus Dugaan Perkosaan, Kuasa Hukum Bantah Lihat Ada Unsur Penipuan
Menurut informasi, R mendapati kakek tersebut tengah merudapaksa neneknya di kamar. Ia melihat sang nenek sudah tidak mengenakan pakaian.
"Jadi itu dipergoki sama keponakannya yang mau antar nasi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Gogo Galesung saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (7/3/2023).
Galesung mengungkap kalau pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah tindak pemerkosaan ini sudah atau belum terjadi. Sebabnya, di samping kesulitan untuk menggali informasi kepada korban dan terduga pelaku yang lanjut usia, mereka kekinian juga dalam kondisi drop dan tengah dirawat di rumah sakit.
"Sementara kita juga mau visum korbannya," tuturnya.