Gandeng UNDP, Kemenag Tingkatkan Creative Thinking Guru Agama Islam di SMA

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 07 Maret 2023 | 08:31 WIB
Gandeng UNDP, Kemenag Tingkatkan Creative Thinking Guru Agama Islam di SMA
Acara Focus Group Discussion (FGD), di Gedung Kemenag Pusat, Senin (6/3/2023). [Dok. Kemenag]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Agama (Kemenang) berupaya meningkatkan penguatan creative thinking atau berpikir kritis dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Program bernama Critical dan Creative Thinking (CCT) ini menyasar para guru PAI.

Dalam menjalankan program CCT, Kemenag bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) turut bersinergi dengan United Nations Development Programs (UNDP) Indonesia.

Direktur PAI Ditjen Pendidikan Islam, Amrullah menjelaskan, program CCT ini dikembangkan dengan tujuan mendorong para guru pendidikan agama Islam agar bisa mengembangkan stimulus bahan ajaran kurikulum merdeka belajar yang bersifat kontradiktif, kontekstual, serta mendorong keingintahuan para siswa.

“Harapan saya kepada AGPAII dan UNDP ini bisa berbagi program dan strategi dalam meningkatkan kapasitas Guru dan Pengawas PAI dalam karier, serta kesejahteraanya juga,” kata Amrullah saat Focus Group Discussion (FGD), di Gedung Kemenag Pusat, Senin (6/3/2023)

Baca Juga: Biodata Profil Sri Mulyani Menteri Keuangan: Nama Asli, Pendidikan, Awal Karir Hingga Penghargaan

Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Asosiasi Guru PAI (AGPAI), Guru SMAN dan SMKN di Bogor, Cibinong, serta Tasikmalaya.

Acara Focus Group Discussion (FGD), di Gedung Kemenag Pusat, Senin (6/3/2023). [Dok. Kemenag]
Acara Focus Group Discussion (FGD), di Gedung Kemenag Pusat, Senin (6/3/2023). [Dok. Kemenag]

Sementara itu, National Project Manager UNDP Indonesia, Utamai Sandyarani memberikan apresiasi atas capaian program Project Protec yang dikelola sejak September tahun 2022.

Menurutnya, dalam monitoring yang dilakukan program ini, para guru pendidikan agama Islam telah berhasil memberikan stimulus kepada siswa didik.

Walau begitu, Utamai menilai masih perlu dilakukan penguatan lebih agar para guru PAI mampu menghubungkan antara modul belajar yang ada dengan isu-isu aktual saat ini. Hal tersebut menjadi tantangan.

“Ini tantangan yang masih perlu kita diskusikan lagi,” kata Utami.

Baca Juga: Setelah Majukan Jam Sekolah, ASN Dinas Pendidikan NTT Kini Wajib Masuk Jam 05.30, Kepala Dinas Sebut Revolusi Mental

Dalam waktu yang sama, Kepala Sub Direktorat PAI pada SMA/SMK/SMALB Adib Abdusshomad juga memberikan pendapat serupa. Ia mengapresiasi strategi CCT yang dipandang kompatibel dengan upaya meningkatkan nalar kritis siswa, terutama dalam konteks nilai-nilai kebangsaan.

“Saya berharap nanti juga ada program yang dapat mendukung strategi ini dengna cara pemberian beasiswa atau lainnya,” kata Adib.

Utami melanjutkan, pihaknya pernah melakukan riset terkait sikap moderat di SMA dan Perguruan Tinggi tahun 2017. Dari riset itulah kemudian sampai ke titik program ini, di mana ditemukan pentingnya mendukung program berfikir kritis, kreatif lewat program Project Protect tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI