Cegah Penyebaran Paham Radikalisme pada ASN Pemprov DKI, Heru Budi Gandeng BNPT

Senin, 06 Maret 2023 | 17:45 WIB
Cegah Penyebaran Paham Radikalisme pada ASN Pemprov DKI, Heru Budi Gandeng BNPT
Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono (kanan) bersama Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar pada sosialisasi pencegahan paham radikal kepada ASN dan BUMD di Balai Kota Jakarta, Senin (6/3/2023). [ANTARA/HO-Pemprov DKI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar memberikan arahan khusus kepada jajaran pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Senin (6/3/2023). Hal ini dilakukan demi mencegah penyebaran radikalisme di kalangan ASN.

Heru mengatakan, arahan tersebur juda disampaikan untuk penanggulangan terorisme di Ibu Kota, terutama menjelang pemilu 2024 nanti. Ia menyebut tindakan pencegahan akan berguna untuk melindungi seluruh warga DKI Jakarta, agar tercipta suasana aman dan tentram dalam bermasyarakat.

Selain itu, Pj Gubernur Heru turut menyampaikan, pentingnya memperhatikan semua potensi hambatan yang mungkin muncul, sekecil apa pun itu, contohnya terorisme dan radikalisme. Sebab masalah dan hambatan kecil jika dibiarkan dapat menjadi masalah yang lebih besar dan berdampak pada masyarakat.

“Hal ini juga sering saya diskusikan dengan BNPT terutama saat G20. Saya ingin warga dan masyarakat di DKI Jakarta aman dari segala sisi ancaman yang tidak kita duga," ujar Heru kepada wartawan.

Baca Juga: Kepala BNPT Boy Rafli Amar Jawab Isu Gabung PPP: Saya Belum Purnawirawan

Sementara itu, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menjelaskan, pentingnya peran ASN seperti halnya unsur TNI dan Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga sistem konstitusi negara agar terhindar dari paham radikalisme.

Selain itu, berdasarkan perkembangan geopolitik dunia, di mana harus memakai kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.

"Tentunya (Indonesia) harus bersahabat dengan semua pihak (negara lain). Tetapi kita harus menyadari dinamika kehidupan dunia ini tidak lepas dari pertarungan geopolitik, di mana negara-negara kuat yang punya maksud dan bahkan kepentingan, bisa saja sejalan dengan kepentingan negara kita.

"Bahkan bisa tidak sejalan dengan sistem nilai yang kita bangun, yang pada intinya ingin mempengaruhi kehidupan kita," ucapnya.

Ia turut menambahkan pentingnya pembekalan terkait pendidikan Pancasila bagi pemuda di sekolah-sekolah.

Baca Juga: Kepala BNPT Tegaskan Segala Bentuk Kekerasan oleh OPM Termasuk Kategori Terorisme

Selain itu, ia juga menyarankan, untuk lebih menarik perhatian, pendidikan Pancasila dapat diberikan di taman-taman seperti Tebet Eco Park dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta.

"Pada akhirnya jika ada pihak yang mencoba memasukkan nilai yang tidak sejalan dengan Pancasila, maka diharapkan peran ASN khususnya di Jakarta untuk terus bisa menjaga bersama nilai kemanusiaan yang berlandaskan pada persatuan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI