Suara.com - Polri mengaku telah menerima laporan warga terkait adanya dugaan penjarahan pasca Depo Pertamina Plumpang kebakaran hebat pada Jumat (3/3/2023) lalu. Kebakaran itu merembet ke rumah warga.
Karo Penmas Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan untuk mencegah adanya penjarahan rumah warga yang menjadi korban kebakaran di Kampung Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara, pihaknya telah menerjunkan personel untuk melakukan patroli.
"Kita telah terima informasi (adanya penjarahan) tersebut. Untuk mencegah penjarahan kita turunkan personel, untuk menjaga-jaga rumah-rumah yang ditinggal korban kebakaran," ujar Ahmad Ramadhan saat konferensi pers, Senin (6/3/2023).
"Kita melakukan pengamanan pada rumah tersebut. Untuk menjaga aset yang belum rusak, untuk menjaga agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," Ahmad Ramadhan menambahkan.
Baca Juga: Lebih Baik Depo Pertamina Plumpang Pindah atau Warga Relokasi, Begini Kata Pakar
Saat ditanya sudah berapa laporan adanya penjarahan, Ahmad Ramadhan mengaku tidak ingat.
"Yang jelas untuk mencegah itu kita mengamankan, menjaga rumah yang ditinggalkan itu," jelas dia.
Belasan Orang Meninggal
Berdasarkan data Koramil 01 Koja hingga Minggu (5/3/2023), sebanyak 19 orang meninggal dunia dan 49 warga mengalami luka-luka dalam insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Kebakaran tersebut terjadi pada Jumat (3/3/2023) pukul 20.11 WIB. Api berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo Pertamina Plumpang.
Baca Juga: Pertamina Siapkan Perawatan Medis Terbaik untuk Korban Kebakaran Depo Plumpang