Suara.com - Kebakaran Depo Pertamina Plumpang tidak hanya menewaskan 19 orang. Banyak hewan juga menjadi korban ganasnya si jago api yang berkobar di Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam.
Para pecinta hewan yang tergabung dalam "Animal Defenders Indonesia" pun turut terjun membantu evakuasi binatang di lokasi kejadian. Mereka hanya berbekal keranjang untuk membawa hewan yang ditemukan, baik yang telah mati ataupun masih bisa diselamatkan.
Menurut mereka, nyawa seekor hewan pun sangat berharga bagi pemiliknya atau pecinta hewan. Para relawan lantas mulai melakukan misi penyelamatan di bawah teriknya sinar Matahari.
Sebagai informasi, para relawan pecinta binatang ini datang dari beberapa wilayah sejak Sabtu (4/3/2023), Mulai dari Bekasi, Ciledug, hingga Cengkareng. Mereka bahu membahu berusaha menyelamatkan hewan korban kebakaran hingga malam hari.
Baca Juga: Lebih Baik Depo Pertamina Plumpang Pindah atau Warga Relokasi, Begini Kata Pakar
Misi itu sendiri cukup sulit kala malam tiba. Tak hanya minim cahaya, lokasi kejadian juga dipenuhi reruntuhan bangunan, hingga pecahan beling. Namun, hal itu tidak mengurungkan niat mereka untuk terus berharap agar bisa menyelamatkan hewan yang sakit atau selamat dari peristiwa kebakaran.
Saat relawan menemukan hewan yang sakit di lokasi kejadian, mereka langsung segera membawanya ke dokter hewan. Sedangkan jika hewan yang ditemukan sudah mati, maka akan dikuburkan secara layak.
Adapun proses evakuasi ini dilakukan dengan mendatangi setiap rumah dengan menanyakan kepada warga atau mencari sendiri hewan yang diduga terjebak.
Salah satu relawan Animal Defenders Indonesia, Martalia mengatakan, pihaknya merupakan organisasi non-profit, sehingga mereka tulus dan tak mengharapkan imbalan apapun untuk menolong hewan yang butuh pertolongan.
"Karena kan perbantuan manusia juga sudah banyak, kita samakan lah makhluk hidup. Jadi (yang lain) silahkan berfokus dengan manusia, sedangkan kami bantu yang hewan," kata Martalia saat ditemui Antara.
Baca Juga: Warga Tanah Merah Korban Kebakaran Pertamina Tolak Wacana Relokasi Jokowi: Gak Kuat Bayar Sewa!
Aksi penyelamatan
Aksi penyelamatan satwa itu perlu memperhatikan banyak hal, mulai dari mempertimbangkan kekokohan bangunan, sehingga mereka jika ingin memasuki bangunan harus berhati-hati.
Terlebih, ada juga pecahan beling hingga kabel listrik yang alirannya terputus yang bisa membahayakan warga maupun hewan yang terjebak.
Hingga kini, kurang lebih 15 hewan yang sudah terdata dan jumlahnya akan terus bertambah seiring misi penyelamatan mereka dalam beberapa hari ke depan.
Belasan satwa itu, mulai dari hewan, seperti kucing, burung, ikan, hingga monyet pun ditemukan selama pencarian.
Kebanyakan ditemukan kucing yang mengalami luka bakar yang menyebabkan bulunya botak hingga kulitnya terkelupas. Dari hal tersebut para relawan segera mengantarkan hewan tersebut ke dokter hewan terdekat.
Mengenai dana yang dihabiskan, sang pemilik bernama Doni Herdaru Tona bersama klinik hewan dan donasi dari para donatur bekerja sama mengumpulkan.
Ada banyak cerita penyelamatan yang diceritakan Martalia. Ada sebuah rumah berwarna oranye yang tiga rumah di sekelilingnya terbakar, namun bagian depan rumah oranye itu tidak hancur sama sekali.
Sayangnya, pemilik rumah tersebut dikabarkan luka parah dan dibawa ke rumah sakit sehingga kucing mereka tertinggal di dalam rumah.
Saat diselamatkan kucing dalam rumah itu, memang terlihat kondisinya tak ada luka, namun saat diperiksakan ke dokter, ternyata paru-parunya bermasalah.
Dari pintu ke pintu, Martalia dan relawan lainnya berusaha mencari dengan teliti mulai dari mendengar suara hewan hingga menelusuri puing bangunan di lokasi kebakaran tersebut.
Kebiasaan kucing yang sedang sakit memang suka bersembunyi, maka dari itu Martalia bersama relawan lain harus sabar dan telaten saat menangkap mereka untuk dibawa ke dokter hewan.
Dia turut meyakinkan pihaknya akan terus merawat hewan-hewan yang masih hidup, bahkan hingga sang pemilik memintanya kembali, maka akan dikembalikan sampai keadaan hewan sembuh.
Jika sang pemilik tak kunjung datang, maka bisa mereka rawat sendiri maupun dicarikan pemilik yang baru.
Manusia tentu akan merasakan sakit yang sama juga seperti satwa-satwa itu. "Jadi paling tidak rasa nurani kita tersentuh sebagai makhluk hidup,” tutupnya.
Martalia mengaku turut senang sudah membantu banyak orang dalam aksi penyelamatan ini. Baginya tak lebih dari berharga menyelamatkan hewan-hewan yang juga seharusnya mendapat perhatian untuk mendapat pertolongan.
Para pemilik hewan tentu berterima kasih dan pastinya yang merasa lebih berterima kasih karena mereka memiliki visi yang sama dengan tim penyelamat itu.
Martalia menyampaikan jika ada yang membutuhkan pertolongan terkait hewan korban kebakaran, bisa menghubungi hotline tim relawan itu di WhatsApp 08989123789. [ANTARA]