Warga Tanah Merah Korban Kebakaran Pertamina Tolak Wacana Relokasi Jokowi: Gak Kuat Bayar Sewa!

Senin, 06 Maret 2023 | 14:46 WIB
Warga Tanah Merah Korban Kebakaran Pertamina Tolak Wacana Relokasi Jokowi: Gak Kuat Bayar Sewa!
Warga Tanah Merah Korban Kebakaran Pertamina Tolak Wacana Relokasi Jokowi: Gak Kuat Bayar Sewa! (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Tanah Merah menolak soal wacana pemerintah tentang relokasi warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Setidaknya, dua RW terkena dampak dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang juga menelan belasan korban jiwa dan puluhan luka-luka. 

Salah seorang warga RW 9, Aprilia (36) mengatakan, tidak ingin pindah lantaran relokasi bukan jalan keluar terbaik bagi dia pribadi dan warga lainnya.

Warga yang mayoritas, kata April, berprofesi sebagai pemulung juga keberatan lantaran jika mereka direlokasi ke rumah susun, bakal kesulitan dalam membayar sewa bulanan.

"Kalau di sini kan para warga profesinya mulung. Bayar sewanya gimana? Kalo kontrakan di sini kan cuma Rp300 ribu sebulan," katanya, saat ditemui di lokasi kebakaran, Senin (6/3/2023).

Baca Juga: Kebakaran Telan Banyak Korban, Erick Thohir Tentukan Nasib Depo Pertamina Plumpang Sore Ini

Kondisi rumah warga di Tanah Merah, Plumpang Jakut sudah rata dengan tanah imbas kebakaran Depo Pertamina pada Jumat (3/3) lalu. (Suara.com/Faqih)
Kondisi rumah warga di Tanah Merah, Plumpang Jakut sudah rata dengan tanah imbas kebakaran Depo Pertamina pada Jumat (3/3) lalu. (Suara.com/Faqih)

Selain sewa, sebagai pemulung juga banyak barang loak hasil pungutan di jalan seperti gelas dan botol plastik bekas yang dihimpun. Dikhawatirkan, jika tinggal di runah susun tidak ada ruang untuk menyimpan itu semua.

"Kalau mereka habis mulung kan juga pasti bersihin gelas atau botol-botolnya. Kalau di sini masih ada tempat meski kecil tapi kalau di-rusunkan belum tentu ada," ucapnya.

Senada dengan Aprilia, Maryani (40) juga tidak sepakat jika warga harus direlokasi buntut kebakaran Pertamina Plumpang.

Ia mengklaim sebagai pemilik sertifikat tanah secara sah, keberatan dengan wacana yang digulirkan oleh Predisen Joko Widodo.

"Ibaratkan tanah sebelah sinikan resmi karena kalau di sini orang-orangnya di sini pada gak mau dong (relokasi) kan ini tanah resmi kalau yang di dalam situ (Depo Pertamina) kan enggak, karena kami kan punya sertifikat tanah," jelas Maryani.

Baca Juga: Erick Thohir Rapat Pemindahan Depo Pertamina Plumpang Sore Ini

Ia sendiri bingung jika harus dipaksa hengkang dari rumah yang ia tempati selama puluhan tahun ini.

"(Kalau di relokasi) gak tahu juga saya bingung juga," kata dia.

Presiden Jokowi sebelumnya mengunjungi tempat pengungsian kebakaran Pertamina Plumpang. Dalam kunjungannya, Jokowi menganggap lokasi pemukiman warga dianggap berbahaya lantaran terlalu dekat dengan Depo Pertamina.

Jokowi juga mewacanakan 2 hal, agar kebakaran yang menelan belasan korban jiwa itu tidak kembali terulang.

Dua wacana Jokowi yakni merelokasikan warga ke tempat yang lebih aman, atau memindahkan Depo Pertamina di pulau reklamasi.

"Tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya. Bisa saja Plumpangnya digeser ke (pulau) reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi," kata Jokowi, Minggu.

Diketahui, berdasar data sementara, jumlah korban tewas akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang mencapai 19 orang.

Tak hanya itu, puluhan orang juga mengalami luka-luka akibat kebakaran maut itu. Kemudian, ada tiga orang yang dilaporkan masih dicari lantaran dinyatakan hilang saat kejadian nahas tersebut. Bahkan, ratusan warga pun terpaksa mengungsi di sejumlah posko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI