Suara.com - Hati Nur Laila (63) belum juga bisa tenang setelah menjadi korban kebakaran di kawasan Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan pada Jumat (3/3/2023). Bagaimana bisa tenang, setelah kejadian itu, ia belum juga bisa bertemu dengan suaminya.
Awalnya Laila menceritakan sebelum kebakaran melalap pemukiman padat penduduk di dekat Depo Pertamina Plumpang. Sang suami berpamitan kepadanya karena hendak mengunjungi temannya yang berprofesi sebagai pendeta.
Ditinggal suami, Laila akhirnya hanya tinggal dengan cucu yang berusia 7 tahun di rumah kontrakannya.
Ketika itu, ia mencium bau gas dan terasa begitu pedas. Karena bau gas yang begitu menyengat, Laila kesulitan bernapas hingga tubuhnya lemas.
Buru-buru ia langsung menggendong cucunya untuk menyelamatkan diri. Hanya surat-surat berharga seperti KTP hingga Kartu Keluarga yang bisa ia bawa saat itu.
![Suasana pemukiman warga hangus terbakar dampak kebakaran depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/04/78983-kebakaran-depo-pertamina-plumpang.jpg)
Saat ke luar rumah, Laila dihadapkan dengan situasi kacau di mana warga lain juga panik ditambah listrik padam.
Akhirnya ia bisa mendapatkan tempat aman yakni di posko pengungsian di Kantor Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara usai dibantu oleh sejumlah petugas.
Di posko pengungsian, Laila masih menunggu suaminya yang bernama Ali Wardhana pulang. Seingatnya, Ali mengenakan baju lengan panjang putih dan celana abu-abu saat berpamitan.
Laila sempat mencari dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya untuk bisa menemui sang suami.
Baca Juga: Miris Banget, Ibu dan Anak Ini Tewas Berpelukan saat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Adapun ia menyebut kalau sang suami memiliki ciri-ciri bertubuh kecil dan pendek dan berusia 67 tahun.