Suara.com - Polisi masih melakukan pendalaman terkait kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) kemarin.
Kapus Inafis Polri, Brigjen Mashudi mengatakan, dalam penyelidikan penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang pihaknya bakal melibatkan ahli-ahli agar perkara ini bisa mendapat titik terang.
"Dari Pertamina kan juga ahli-ahli, yang dari university juga ada," kata Mashudi saat di RS Polri, Kramat Jati Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023).
Dilibatkannya para ahli, kata Mashudi, karena dalam perkara ini terkait dengan bahan kimia dan zat-zat yang mudah terbakar.
"Jadi terkait dengan kimia dan zat-zat yang mudah terbakar itu," ucapnya.
Hingga saat ini, Mashudi mengaku, pihaknya belum menemukan kesulitan dalam mengidentifikasi penyebab kebakaran. Ia mengklaim, pihaknya hanya perlu waktu agar temuan di lapangan benar-benar merupakan sebuah fakta, bukan asumsi.
"Sudah dilakukan, masih proseslah. Berhati-hati, supaya yang kita temukan betul-betul fakta, bukan asumsi atau perkiraan dan itu harus pemeriksaan secara scientific laboratoris," tutupnya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Polri menerima 15 jenazah dan 1 potongan tubuh atau body part korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Dari belasan jenazah ini, 3 di antaranya telah teridentifikasi oleh tim DVI Polri. 3 jenazah ini, lebih cepat teridentifikasi lantaran kondisi tubuhnya tidak begitu rusak. Sehingga petugas bisa cepat mecocokan identitas korban memalui sidik jari.
Ke-15 jenazah yang berada di RS Polri ini 9 diantaranya berjenis kelamin laki-laki. Sementara 6 lainnya merupakan wanita.
Sementara, hingga saat ini, Tim DVI Polri baru menerima 14 sampel DNA dari pihak keluarga.
Dari data sementara, ada 19 korban yang tewas dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3/2023) kemarin. Tak hanya itu, 3 korban juga masih dicari lantaran dinyatakan hilang saat peristiwa kebakaran hebat itu.