"Hari pertama ada 386 pengungsi, kemudian terus berkurang hingga hari ini menjadi 121 jiwa," katanya.
Selain itu, kebutuhan yang paling dibutuhkan para pengungsi di PMI Jakut
Rijal mengatakan, saat ini bantuan yang sangat dibutuhkan adalah obat-obatan. "Terutama obat-obatan untuk penyakit yang spesifik dalam bentuk antibiotik maupun antihistamin," katanya.
Terkait pemulihan trauma, khususnya kepada anak-anak korban kebakaran, PMI menjalankannya di lokasi pengungsian setiap hari ketika waktu kondusif. Seperti pada Sabtu (4/3), dilakukan selepas makan siang sekitar pukul 13.20 WIB.
Rijal menilai pemulihan trauma itu penting, khususnya bagi anak-anak. "Karena anak-anak masih memiliki memori yang bersih maka mereka dapat terus mengenang kejadian buruk yang menimpanya hingga dewasa," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, terbakar pada Jumat (3/3/2023). Dalam peristiwa itu, ledakan besar juga terjadi hingga api membumbung tinggi ke udara.
Berdasarkan data sementara, jumlah korban tewas dalam insiden kebakaran Pertamina Plumpang mencapai 19 orang. Sedangkan, puluhan warga juga dilaporkan mengalami luka-luka dan tiga orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Imbas dari kebakaran itu, ratusan warga juga terpaksa mengungsi di sejumlah posko pengungsian. (Antara)