Suara.com - Hari raya Nyepi dirayakan setahun sekali tepat ketika pergantian Tahun Baru Caka. Tak seperti perayaan tahun baru lainnya yang gegap gempita, Nyepi dirayakan dengan kesunyian. Lalu apa saja prosesi hari raya Nyepi?
Merangkum berbagai sumber, prosesi Nyepi dibagi menjadi tiga, yaitu sebelum, puncak acara dan setelah Nyepi. Semuanya memiliki makna yang berbeda. Berikut penjelasannya.
Prosesi Hari Raya Nyepi
1. Sebelum Nyepi
Baca Juga: Nyepi 2023 Tanggal Berapa? Cek Jadwal dan Prosesi Upacara Perayaan
- Melasti
Sekitar tiga hari sebelum Nyepi, umat Hindu melakukan upacara Melasti atau Melis yang bertujuan untuk penyucian sarana persembahyangan yang ada di Pura.
Proses ini cukup menarik karena berbagai sarana itu diarak ke sumber mata air seperti pantai atau danau untuk disucikan dari segala leteh (kotoran).
- Mecaru
Sehari sebelum Nyepi, umat Hindu melanjutkan prosesi dengan melakukan mecaru di segala tingkatan masyarakat. Mecaru adalah upacara Buta Yadnya yang ditujukan pada Buta Kala dan Batara Kala, agar tidak mengganggu warga.
- Pengerupukan
Setelah mecaru, pada malam hari akan dilakukan upacara pengerupukan yaitu menyebar nasi tawur, mengitari rumah dengan obor dan membuat suara gaduh dengan memukul benda apa saja untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah.
Upacara pengerupukan di Bali diramaikan dengan pawai ogoh-ogoh yang menyimbolkan buta kala di mana kemudian diakhiri dengan membakar ogoh-ogoh.
Baca Juga: Ogoh-Ogoh 2023: Sejarah, Makna, dan Jadwal Perayaannya
2. Puncak Nyepi
Umat Hindu akan memulai peringatan Nyepi dengan melakukan Catur Brata Penyepian, yaitu empat pantangan yang tak boleh dilakukan saat Nyepi. Berikut masing-masing penjelasannya:
- Amati geni berarti tidak menyalakan api atau lampu yang belakangan mengalami perluasan makna dengan tidak mengoperasikan benda-benda yang bermuatan listrik. Tujuan amati geni adalah tidak mengumbar hawa nafsu.
- Amati karya berarti tidak bekerja atau melakukan kegiatan fisik yang bertujuan untuk melatih fokus dalam melakukan penyucian rohani.
- Amati lelungan berasal dari kata lunga yang berarti pergi. Amati lelungan artinya tidak bepergian melainkan berdiam diri di rumah sambil beribadah untuk memusatkan pikiran pada Tuhan.
- Amati Lelanguan berarti tidak bersenang-senang termasuk tidak makan dan tidak minum. Sederhananya, amati lelanguan sama dengan berpuasa 24 jam, tujuannya untuk menahan hawa nafsu.
3. Setelah Nyepi
Preosei hari raya Nyepi diakhiri dengan ngembak geni yaitu menutup rangkaian Hari Nyepi dengan melakukan persembahyangan di Pura, mengucap syukur pada Tuhan YME, Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas berkahnya.
Demikian prosesi hari raya Nyepi yang dilakukan umat Hindu. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita.
Kontributor : Rima Suliastini