Suara.com - Hari raya Nyepi dirayakan setahun sekali tepat ketika pergantian Tahun Baru Caka. Tak seperti perayaan tahun baru lainnya yang gegap gempita, Nyepi dirayakan dengan kesunyian. Lalu apa saja prosesi hari raya Nyepi?
Merangkum berbagai sumber, prosesi Nyepi dibagi menjadi tiga, yaitu sebelum, puncak acara dan setelah Nyepi. Semuanya memiliki makna yang berbeda. Berikut penjelasannya.
Prosesi Hari Raya Nyepi
1. Sebelum Nyepi
- Melasti
Sekitar tiga hari sebelum Nyepi, umat Hindu melakukan upacara Melasti atau Melis yang bertujuan untuk penyucian sarana persembahyangan yang ada di Pura.
Proses ini cukup menarik karena berbagai sarana itu diarak ke sumber mata air seperti pantai atau danau untuk disucikan dari segala leteh (kotoran).
- Mecaru
Sehari sebelum Nyepi, umat Hindu melanjutkan prosesi dengan melakukan mecaru di segala tingkatan masyarakat. Mecaru adalah upacara Buta Yadnya yang ditujukan pada Buta Kala dan Batara Kala, agar tidak mengganggu warga.
- Pengerupukan
Setelah mecaru, pada malam hari akan dilakukan upacara pengerupukan yaitu menyebar nasi tawur, mengitari rumah dengan obor dan membuat suara gaduh dengan memukul benda apa saja untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah.
Upacara pengerupukan di Bali diramaikan dengan pawai ogoh-ogoh yang menyimbolkan buta kala di mana kemudian diakhiri dengan membakar ogoh-ogoh.
Baca Juga: Nyepi 2023 Tanggal Berapa? Cek Jadwal dan Prosesi Upacara Perayaan
2. Puncak Nyepi