Minta Depo Pertamina Dipindah, Ini Poin-poin Tuntutan Warga Plumpang

Sabtu, 04 Maret 2023 | 18:40 WIB
Minta Depo Pertamina Dipindah, Ini Poin-poin Tuntutan Warga Plumpang
Suasana pemukiman warga hangus terbakar dampak kebakaran depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Buntut dari adanya insiden kebakaran dahsyat di Depo Pertamina Plumpang, warga sekitar menuntut agar Pertamina melakukan ganti rugi dan tanggung jawab secara penuh atas kebakaran hebat yang terjadi pada hari Jumat (3/3/2023) malam.

Dua perwakilan warga Plumpang yang terdampak dan menjadi korban Kebakaran Pertamina yakni Abdul Syukur sebagai Ketua RW 02 dan juga Wahyudin sebagai Ketua RW 09 Plumpang menyebutkan bahwa warga menuntut sebanyak empat hal.

Lantas apa sajakah poin-poin tuntutan dari warga Plumpang tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Beri Santunan kepada Warga 

Baca Juga: Dirut Pertamina Nicke Widyawati Asal Tasikmalaya Yang Disorot karena Kebakaran Plumpang, Siap Sih Suaminya?

Pertama, warga Plumpang menuntut Pertamina yang mengalami insiden kebakaran untuk bertanggung jawab di dua RW yang ada di wilayah Plumpang yakni RW 02 dan juga RW 09. Tanggung jawab tersebut dicontohkan seperti memberikan santunan kepada warga Plumpang RW tersebut atas terimbasnya mereka karena kebakaran yang terjadi.

2. Pengobatan hingga Rehabilitasi

Kedua, warga Plumpang menuntut agar Pertamina bertanggung jawab secara penuh terhadap korban yang mengalami luka-luka akibat insiden kebakaran. Baik itu pengobatan hingga rehabilitasi.

3. Ganti Rugi dan Renovasi

Ketiga, masyarakat Plumpang meminta agar Pertamina harus mengganti kerugian yang terjadi. Tidak hanya itu, Pertamina juga dituntut untuk membantu melakukan renovasi terkait dengan bangunan yang hancur.

Baca Juga: PGN Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Kejadian di Integrated Terminal Plumpang

4. Depo Pertamina Plumpang Dipindahkan

Terakhir, Ketua RW tersebut mewakili warga meminta kepada Depo Pertamina Plumpang agar Depo tersebut dipindahkan, tidak lagi ada di wilayah Plumpang karena lokasinya yang berbahaya.

Ketua RW tersebut menyebutkan alasan permintaan pindahnya Depo Pertamina Plumpang ini dikarenakan terlalu dekat dengan warga. Ia juga menambahkan bahwa batas Pertamina dengan pemukiman hanyalah tembok saja.

Tidak hanya itu, Ketua RW tersebut juga menjelaskan bahwa hampir setiap malam ada bau menyengat yang disebutkan oleh warga berasal dari Pertamina Plumpang.

Sebelumnya, dikabarkan sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat insiden kebakaran Plumpang. Sementara, ratusan korban kebakaran sampai saat ini telah mengungsi.

Terdapat banyak korban luka-luka, sebagian besar merupakan warga yang rumahnya berada di dekat Depo Pertamina Plumpang.

Adapun Kebakaran Pertamina Plumpang tersebut terjadi pada pukul 20.20 WIB pada hari Jumat (3/3/2023) malam. Sampai saat ini api berhasil dipadamkan dan sudah mulai pada tahap pendinginan.

Menteri BUMN Akan Tata Ulang Objek Vital Nasional

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa pihaknya akan melakukan tata ulang objek vital nasional agar kejadian kebakaran seperti yang terjadi pada Depo Pertamina Plumpang ini tidak terulang kembali.

Ia menyebut bahwa kawasan-kawasan kilang sampai yang lainnya harus memperhatikan batas aman dari pemukiman warga. Hal tersebut disampaikan oleh Erick setelah melakukan peninjauan langsung bersama Wakil Presiden Maruf Amin ke pemukiman warga yang terdampak paling parah kebakaran Depo Pertamina Plumpang, yaitu di Kampung Tanah Merah, Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada hari Sabtu (4/2/2023).

Erick menyebut bahwa ia sudah mewanti-wanti kepada seluruh BUMN agar kilang minyak dan sebagainya harus ada batas titik aman dari masyarakat. Ia menyebut sangat penting untuk dilakukan penataan ulang, agar ada batas aman antara objek vital tersebut dengan pemukiman warga.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI