Suara.com - Hotel Sultan yang berdiri di tanah kawasan Senayan akhirnya berhasil menjadi milik negara usai perjuangan panjang. Kedepannya secara penuh, pemerintah akan mengelola hotel tersebut usai berhasil memenangkan Peninjauan Kembali (PK) terkait lahan sengketa Hotel Sultan.
Hotel yang didirikan di Jl Gatot Subroto, RT.1/RW.3, Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat tersebut sebelumnya adalah milik seorang pengusaha yang kondang di era Orde Baru.
Perpindahan tangan tersebut dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg).
Sejarah Hotel Sultan: Milik tokoh Orba
Baca Juga: Perusahaan Kakak Mertua Dian Sastro Tak Bayar Royalti Hotel Sultan Selama 16 Tahun
Sebelum berhasil diambil alih oleh negara, Hotel Sultan dikelola sekaligus dimiliki oleh PT Indobuild Co. Perusahaan tersebut diketahui milik seorang tokoh Orba bernama Ponco Sutowo.
Ponco adalah putra dari Ibnu Sutowo, seorang tokoh militer ternama pada rezim Suharto. Ibnu Sutowo juga menjabat Direktur Utama Pertamina saat era rezim Orde Baru.
Ibnu meneruskan kekaisaran bisnisnya ke anak-anaknya. Diketahui bahwa anak-anak Sutowo mengelola berbagai hotel mewah di Indonesia. Saudara kandung dari Ponco merupakan pemilik hotel mewah seperti Bali Hilton, Lagoon Tower Hilton, dan Hotel Sultan (dulu bernama Hotel Hilton).
Pendirian Hotel Sultan Jakarta di atas tanah Senayan
Pendirian Hotel Sultan Jakarta menuai polemik lantaran dibangun di atas tanah GBK yang berstatus lahan milik negara.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Revitalisasi Kawasan Hotel Sultan GBK Menjadi Ruang Hijau
Dahulu, Hotel Sultan Jakarta bernama Hotel Hilton. Hotel ini juga pernah jadi kontroversi atas penyalahan gunaan perpanjangan hak guna bangunan (HGB) Hotel Hilton tahun 2002 lalu.
Duduk perkara polemik tersebut lantaran dugaan pelanggaran prosedur karena dilakukan tanpa izin dari Badan Pengelola Gelora Bung Karno sebagai pemegang hak pengelolaan lahan kawasan Senayan.
Badan Pengelola Gelora Bung Karno tak lain adalah badan yang berada di bawah negara.
Mulai dari momen tersebut, hotel ini kerap menuai masalah yang muncul setelahnya. Salah satunya yakni perkara korupsi pengelolaan aset Gelora Senayan pun disidik Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sejak 27 Oktober 2005.
Tanah Hotel Sultan tersebut juga menuai kecaman lantaran sebenarnya didirikan di tanah orang Betawi asli Jakarta.
Sejumlah peristiwa penting di Hotel Sultan: Jadi lokasi debat Pilpres 2019
Hotel Sultan menjadi tempat beberapa peristiwa penting, salah satunya yakni Acara Debat Pemilihan Presiden putaran kedua pada 2019 silam.
Hotel tersebut menjadi saksi bisu persaingan sengit antara Jokowi vs Prabowo yang menjadi dua kandidat presiden kala itu.
Hotel Sultan juga menjadi lokasi Masyarakat Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong MKGR di Hotel Sultan, Jakarta Pusat yang berujung ricuh pada Kamis (19/9/2019) silam.
Kontributor : Armand Ilham