Suara.com - Kebakaran besar terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam. Atas peristiwa nahas ini, sejumlah warga yang rumahnya dekat dengan lokasi harus mengalami duka mendalam. Khususnya bagi mereka yang berada dalam kondisi selamat.
Ada beragam cerita pilu dari para warga penyintas kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini. Kejadian tersebut tentu membuat mereka trauma, terlebih ledakan yang terjadi diketahui sangat besar hingga mengakibatkan belasan orang tewas.
Depo Pertamina Meledak saat Mencari Keluarga
Kisah pertama datang dari Soka (54), salah satu warga penyintas kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Ia harus mengikhlaskan sang adik ipar, Ahmad Syukur yang menjadi korban. Sebelum ledakan terjadi, ia sempat mencari anak istrinya yang tidak ada di rumah.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Kebakaran, Wapres Ma'ruf Minta Depo Pertamina Plumpang Direlokasi
Di waktu bersamaan, Soka mencium bau gas yang sangat menyengat di sekitar rumahnya. Ketika ia masih mencari anggota keluarganya, Depo Pertamina itu tiba-tiba meledak hingga membuat warga terkapar di jalanan dekat lokasi kejadian.
"Dalam jangka 2 atau 5 menit (Depo Pertamina Plumpang) meledak terus saya buru-buru kabur. Di jalan itu udah banyak terkapar tuh orang, banyak yang terkapar," ungkap Soka, di RSUD Koja, Sabtu (4/3/2023).
Anak Bopong Ayah Penderita Stroke
Duka mendalam juga dialami warga lainnya, yakni Iis (21). Kedua orang tuanya disebut mengalami luka bakar atas peristiwa tersebut. Ia bercerita bahwa saat kebakaran terjadi, dirinya tak ada di rumah. Usai menerima kabar, ia pulang dan membawa ayahnya yang terkena stroke.
“Saya datang ke lokasi pasca ledakan. Saat itu hanya bisa menolong ayah, kebetulan dia kena stroke. Langsung saya bopong naikin ke motor,” ujar Iis saat ditemui oleh Suara.com di RSUD Koja, Sabtu (4/3/2023).
Baca Juga: Dampak Dahsyat Kebakaran Depo Plumpang Jakarta, Pertamina Sampaikan Maaf
Iis menambahkan bahwa saat membawa sang ayah, jalanan dipadati oleh warga yang berhamburan karena takut ada ledakan susulan. Di sisi lain, ayahnya ketika di motor diapit oleh dirinya dan sepupu. Mereka berkendara menuju RS Mulyasari.
Setelahnya, Iis kembali ke rumah, namun akses jalan menuju ke sana sudah ditutup oleh petugas. Padahal, ibu dan tiga keponakannya masih di sana. Sempat cemas, ia cukup lega begitu tahu anggota keluarganya telah dibawa ke RS Pertamina untuk menerima perawatan intensif.
Namun sayang, salah satu keponakannya berinisial I yang berusia sembilan tahun, hingga kini masih belum ditemukan. Ia berharap anggota keluarganya itu dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Saat ini, ia bersama sepupunya tengah menjaga sang ayah di RSUD Koja.
Bawa Lari Anak yang Demam
Mursinih (44) pada malam itu mencium bau menyengat dan menganggap ada yang berbeda dari aroma bensin saat ada pengisian bahan bakar di Depo Pertamina Plumpang. Ia yang diberi peringatan langsung memasukkan sejumlah surat berharga ke dalam tasnya.
Ia saat itu bersama putranya yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK). Anaknya yang sedang demam dibangunkan dari tidur untuk mencari tempat aman. Begitu berjalan sekitar satu kilometer, Mursinih mendengar ledakan.
Mursinah yang panik sampai tidak mengenakan alas kaki saat ke luar rumah. Ia juga sempat khawatir dengan nasib sang ibu yang kala itu tidak bersamanya. Namun, akhirnya mereka dipertemukan kembali di salah satu posko pengungsian.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti