Suara.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal melanjutkan program sumur resapan untuk mengurangi dampak banjir di Jakarta. Pembuatan drainase vertikal ini akan difokuskan pada wilayah permukiman warga.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Yusmada Faizal. Ia menyebut sumur resapan cukup efektif dalam menampung air hujan sehingga tidak menimbulkan genangan.
"Memang sumur resapan itu harusnya di galakkan, terutama di lingkungan masyarakat, di rumah. Paling tidak, dia (sumur resapan) membantu menahan air," ujar Yusmada saat dikonfirmasi, Jumat (3/2/2023).
Ia mengakui, memang sumur resapan yang sudah dibangun malah menjadi penyebab kerusakan jalan. Namun, ia tak mempermasalahkannya karena yang harus dilakukan adalah perawatan rutin seperti lubang saluran alias manhole di jalanan.
"Namanya di jalan, kan ada juga manhole. Manhole-kan, sama aja fungsinya (dengan sumur resapan), yang berapa lama perlu dirawat dan dipelihara," ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak masyarakat terlibat langsung dalam penanggulangan banjir. Salah satu caranya adalah dengan membuat drainase vertikal berjenis sumur resapan.
Sumur resapan ini adalah program yang digagas di era eks Gubernur Anies Baswedan untuk menanggulangi banjir. Lokasi yang dipilih biasanya berada di kawasan dataran rendah.
Ajakan kepada masyarakat ini disampaikan melalui akun instagram resmi Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, @dinas_sda. Akun ini menyebut pembuatan sumur resapan adalah program lain untuk menanggulangi banjir selain pengerukan saluran, pembuatan waduk, kesiapan operasional pompa dan lainnya.
"Hal itu belum cukup, masih diperlukan kolaborasi dengan masyarakat salah satu bentuknya adalah membuat drainase vertikal atau sumur resapan," demikian keterangan dalam unggahan akun itu, dikutip Senin (21/11/2022).
Baca Juga: Para Sahabat SBY? Barisan Purnawirawan TNI Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden 2024
Disebutkan sumur resapan selain berfungsi sebagai konservasi air tanah, bisa juga sebagai tempat menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah. Pembuatannya bisa dilakukan di pekarangan rumah yang memiliki luas lahan sekitar 1,5-2 meter persegi.