Presiden Jokowi mengingatkan reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Ia menyebut para pejabat yang memamerkan harta membuat rakyat bisa kecewa.
Ia menyebut bahwa hal yang wajar masyarakat merasa kecewa karena pelayanannya tidak baik, kemudian aparatnya berperilaku jemawa dan pamer kekuasaan serta bersifat hedon.
Turut membaca komentar kekecewaan masyarakat
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa ia turut membaca komentar kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah karena peristiwa yang telah melibatkan Ditjen Pajak sampai dengan Bea-Cukai.
Orang nomor satu di Indonesia ini turut meminta kepada semua sektor, tidak hanya Pajak maupun Bea Cukai, untuk lebih berhati-hati.
Pesan tertibkan bawahan
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi memerintahkan kepada jajarannya untuk menertibkan bawahan yang kerap memamerkan kekuasaan dan kekayaan. Ia tidak ingin ada lagi pejabat yang memamerkan kekuasaan serta kekayaannya di media sosial.
Terakhir, Presiden Jokowi berharap tidak ada lagi kejadian serupa, agar tidak ada lagi kekecewaan dari masyarakat terkait dengan pamer kekuasaan, pamer kekayaan dan apapun itu yang menunjukkan sifat hedonisme.
Terlebih, Presiden Jokowi menyebut kejadian tersebut hanya akan menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat.
Baca Juga: Soal Pengganti Menpora, Airlangga Hartarto: Itu Kewenangan Presiden
Kontributor : Syifa Khoerunnisa