Suara.com - Anies Baswedan menjawab ihwal pemilihan bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk mendampinginya sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Mantan Gubernur Jakarta ini mengatakan, penentuan cawapres akan dilakukan bertahap.
"Bertahap," kata Anies di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Tetapi, ia tidak menjawab detail bertahap seperti apa yang dimaksud, apakah menunggu deklarasi Koalisi Perubahan atau mengkerucutkan nama-nama kandidat. Anies justru bertanya balik ketika ditanya apakah bertahap yang dimaksud itu merupakan pengerucutan nama-nama cawapres.
Baca Juga: Kompak Nyanyi Lagu Andmesh Cinta Luar Biasa, AHY-Anies Saling Tatap hingga Rangkulan
"Siapa saja?" kata Anies.
Sementara itu, ia tidak mengomentari ihwal ada tiga nama kandidat yang masuk pembahasan cawapres, mulai daei Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Prawansa, dan Ahmad Heryawan.
Nama-nama Cawapres untuk Anies
Ada tiga nama calon wakil presiden yang ikut masuk pembahasan di tim kecil. Berdasarkan informasi dari Ketua DPP PKS Muzzammil Yusuf, nama-nama itu mencakup Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, dan Ahmad Heryawan. Tetapi di luar nama itu, Muzzammil berujar masih ada nama lainnya.
"AHY, Khofifah, Aher dan beberapa nama lainnya," kata Muzzammil kepada wartawan, Kamis (2/3/2023).
Baca Juga: Perahu Koalisi Perubahan Siap Berlayar, AHY Ke Anies: You Are The Leader And Will Command
Muzzammil berharap tidak ada perdebatan yang terlalu serius dalam membahas cawapres. Seperti diketahui ketiga partai di penjajakan Koalisi Perubahan, yakni NasDem, PKS, dan Demokrat menyerahkan penentuannya kepada Anies Baswedan.
"Mudah-mudahan tidak ada perdebatan yang serius atau alot karena suasana dialogis tiga partai koalisi alhamdulillah baik," kata Muzzammil.
Kendati penentuan menjadi kewenangan Anies, namun partai-partai tersebut memiliki kriteria tertentu untuk cawapres.
"Satu, elektabilitas cawapres; dua, chemistry dengan capres; tiga, persetujuan tiga parpol pendukung," ujar Muzzammil.
Tak Titipkan Nama ke Anies
Partai-partai di penjajakan Koalisi Perubahan menyepakati menyerahkan keputusan cawapres kepada Anies Baswedan. Mereka tidak ingin menitipkan, apalagi memaksakan Anies memilih calon yang mereka ajukan.
Termasuk Partai Demokrat. Belakangan sebelum menyerahkan penentuan cawapres kepada Anies, Demokrat sempat mengusulkan nama Agus Harimurti Yudhoyono. Tetapi kekinian, Demokrat benar-benar memberikan wewenang kepada Anies selaku capres.
"Partai koalisi pendukung Anies telah sepakat untuk serahkan kepasa capres Anies dalam tentukan siapa cawapresnya. Parpol pendukung tidak akan menitipkan nama apalagi memaksakan capres Anies untuk pilih cawapres tertentu," kata Waketum Demokrat Benny K. Harman kepada wartawan, Rabu (1/3/2023).
Benny berujar ketiga partai di penjajakan Koalisi Perubahan hanya sebatas menentukan syarat cawapres, yakni bisa kerja sama dengan capres, memiliki elektabilitas tinggi, dan memiliki komitmen kerakyatan tinggi.
"Selain ada kemauan sungguh-sungguh untuk melakukan perubahan dan perbaikan demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. Parpol-parpol tentu oleh dan silakan ajukan nama-nama cawapres kepada capres Anies," kata Benny.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, tim kecil penjajakan Koalisi Perubahan mengaku sudah mulai menghitung kapan akan mendeklarasikan koalisinya. Terlebih usai Anies sudah mendapatkan tiket sebagai bakal calon presiden (capres).
"Ya ini sedang dihitung insyallah sesegera mungkin kami informasikan ke publik," kata Willy kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).
Sementara itu, di sisi lain juga tim kecil, kata dia, sudah mulai menggodok nama-nama figur untuk dijadikan sebagai bakal calon wakil presiden dari Anies Baswedan.
"Ya cawapres sudah kami bahas ada beberapa nama. Tapi mungkin belum bisa kita ekspose dari dalam mau pun dari luar," ungkapnya.
Menurutnya, tim kecil Koalisi Perubahan akan mencari nama figur yang terbaik untuk dijadikan sebagai cawapres Anies Baswedan.
Kemudian, berbagai variabel juga akan diperhitungkan dalam menimbang sosok cawapres tersebut.
"Cara berpikir kita kan yang penting best of the best jadi standing point itu lah yang jadi patokan kita untuk menberikan persembahan kepada rakyat Indonesia," tuturnya.