Suara.com - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menunjuk pendakwah Ustaz Adi Hidayat sebagai pengurus PP Muhammadiyah. Ia langsung menduduki jabatan penting di struktur ormas Islam itu.
Ustaz Adi Hidayat dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Wakil Ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Penunjukkan Adi Hidayat bukan tanpa alasan, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Ustaz Faturrahman Kamal mengungkap alasannya.
Bahkan, Faturrahman mengaku bahwa ia sendiri yang menghubungi langsung Adi Hidayat dan memintanya bergabung dalam kepengurusan Muhammadiyah.
"Saya sendiri yang menghubungi beliau beberapa waktu lalu pas saat beliau sedang ada di Amerika waktu itu dan menjawab langsung WA saya dan beliau juga mengisi form kesediaan itu. Jadi itu valid Ustaz Adi bergabung ke Majelis Tabligh PP Muhammadiyah," kata Faturrahman.
Baca Juga: Syahrini Sindir Konsep Childfree lewat Ceramah Ustaz Adi Hidayat
Ada beberapa alasan mengapa ia mengajak Ustaz Adi Hidayat atau UAH bergabung menjadi keluarga kepengurusan PP Muhammadiyah. Salah satunya karena ia sosok pendakwah populer di ruang digital.
"Saya kira beliau sosok anak muda yang sangat populer, smart, kemudian sangat open minded dan beliau secara terbuka di dalam kajian-kajiannya itu tidak pernah menutupi bahwa beliau itu memang lahir dari rahim Muhammadiyah," ungkapnya.
Faturrahman menjelaskan, UAH adalah alumni sebuah pondok pesantren Muhammadiyah di Garut, yakni Pondok Pesantren Darul Arqam.
Ia juga mengakui UAH memiliki kualifikasi dan capaian dalam dunia dakwah yang tak perlu diragukan lagi.
Selama ini dakwah Ustaz Adi Hidayat dinilai sesuai dengan dakwah yang diusung oleh Muhammadiyah.
Baca Juga: Cara Berhenti dari Kecanduan Menonton Video Dewasa Menurut Ustaz Adi Hidayat
"Jadi saya kira beliau secara sangat jernih melihat persoalan dan ini mungkin saatnya beliau untuk kembali ke 'ibu kandungnya' masuk di struktural," tuturnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.