4 Fakta Anak SD Gantung Diri Diduga Dibully Tak Punya Bapak, Tiap Pulang Main Murung

Kamis, 02 Maret 2023 | 14:03 WIB
4 Fakta Anak SD Gantung Diri Diduga Dibully Tak Punya Bapak, Tiap Pulang Main Murung
Ilustrasi gantung diri (flickr)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bocah kelas 4 SD asal Banyuwangi nekat bunuh diri diduga karena sering dibully oleh teman-temannya. Dia diduga tak kuat sering dicemooh karena tidak memiliki bapak. 

Sang korban MR (11) tinggal di rumah bersama ibu dan kakaknya usai sang ayah meninggal sejak beberapa tahun lalu. Simak fakta anak SD bunuh diri karena dibully berikut ini.

1. Kronologi Kejadian

MR merupakan bocah SD asal Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Dia meninggal gantung diri pada Senin (27/2/2023) sekitar pukul 15:00 WIB. Korban ditemukan ibu kandungnya inisial WS (50).

Baca Juga: Sedih! Ibu dari Anak SD yang Gantung Diri Tak Bisa Selamatkan Anaknya Karena Penyandang Disabilitas

"(Ibu kandungnya) syok melihat tubuh anak keduanya tergantung, lalu ia lari meminta bantuan ke warga," ucap Kapolsek Pesanggaran, AKP Basori Alwi ketika dikonfirmasi pada Selasa pagi (28/2/2023).

WS sempat menelepon anak pertamanya yang juga kakak kandung korban berinisial MN (25) untuk segera pulang ke rumah. WS merupakan penyandang disabilitas dengan jari-jari tangannya tak utuh. Oleh karenanya dia kesulitan untuk menurunkan sang anak dari jerat tali.

2. Sempat Dilarikan ke Klinik

Tak lama berselang, MN datang bersama ketiga rekannya. Setiba di rumah dia mencoba memanggil ibu dan adiknya namun tak ada jawaban.

MN kemudian masuk lewat dapur. Dia kaget melihat adiknya dalam posisi tergantung di tiang dapur yang kemudian langsung coba diturunkan. Ketika itu nadi MR masih sempat berdenyut.

Baca Juga: Duh! Kerap Dibully, Anak Yatim di Banyuwangi Gantung Diri

Usai melepaskan jeratan tali di leher MR, kakak dan tiga temannya langsung membawa korban ke klinik. Sayangnya nyawa MR tak tertolong ketika sampai di klinik daerah Pancer itu.

"Korban sempat dilarikan ke klinik terdekat. Namun setibanya di klinik, korban sudah meninggal dunia," jelas Basori Alwi.

3. Keluarga Tolak Otopsi

MR kemudian dibawa pulang dan langsung dimakamkan. Pihak keluarga tak menghendaki dilakukan otopsi. Mereka hanya mengizinkan dilakukan pemeriksaan bagian luar tubuh pada MR.

Dari hasil pemeriksaan, MR meninggal karena gantung diri. "Korban langsung dibawa pulang pihak keluarga dan dimakamkan," tegas Basori Alwi.

4. Gegara Dibully Anak Yatim

Sementara itu menurut keterangan WS pada polisi, MR sering di-bully teman-temannya karena tak punya bapak. Bahkan disebutkan MR beberapa kali pulang sekolah dalam keadaan murung.

"Anaknya sensitif, tiap pulang habis main selalu menangis dan dongkol," pungkas Basori Alwi.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI