Suara.com - Publik gerah dengan pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebut pejabat Dirjen Pajak Rafael Alun Trisambodo membeli mobil mewah Jeep Rubicon dari seorang warga yang tinggal di sebuah gang di mampang, Jakarta Selatan.
Hal ini lantas riuh di media sosial, terutama Twitter. mereka mempertanyakan kredibilitas KPK yang disebut semakin memburuk dari sebelumnya.
"Penghuni gang punya Rubicon??" tanya Paltiwest, melalui Twitter.
"Ini kan akal2an pajak Progresif kendaraan. Ironisnya yg ngakalin pajak Progresif pejabat pajak sendiri Kalau rakyat jelantah gak boleh nakal ya," komentar akun lainnya.
"Ngeselin.. KPK dgn lugu sampaikan jawaban konyol itu di konpers Dikira ngomong sama bocil," kata akun @yu****ork.
"Serius, masa KPK cuma gitu doang? Lugu, kaya bocil dikasih tau orang lain, terus gampang percaya," kata warganet lainnya.
Sebelumnya diwartakan, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menjelaskan bahwa mobil Rubicon itu dibeli dari seorang yang tinggal di sebuah gang di Mampang.
Ia juga mengaku sudah menurunkan tim lapangan untuk memeriksa kebenaran pemilik pertama Rubicon itu. Ia juga mengatakan bahwa STNK dan BPKB dari rubicon itu bukan atas nama Rafael Alun.
"Jadi memang orangnya sudah pergi, tapi itu alamat di dalam gang. Jadi kita pikir ini tidak mungkin dia punya itu," kata Pahala saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (1/3/2023) lalu.
Ia juga mengklairifikasi bahwa mobil itu sudah dijual Rafael kepada saudaranya. Sementara terkait motor Harley Davidson ternyata tidak memiliki plat motor.
"Yang Harley Davidson karena enggak ada pelat nomor, kita juga enggak bisa cari kemana-mana," katanya.
Rafael sudah mendatangi KPK pada Rabu lalu untuk mengklarifikasi kekayannya yang tidak masuk akal termasuk kepemilikan Jeep Rubicon dan Harley Davidson.
Rafael juga menolak memberikan keterangan kepada wartawan pasca diperiksa KPK. "Tolong kasihan saya ya saya sudah lelah," ujar Rafael, kemarin.