Suara.com - Ratusan rumah warga di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dilaporkan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung pada Rabu (1/3/2023). Tercatat 121 rumah rusak dari seadang hingga berat.
"Total ada 121 rumah yang rusak karena bencana angin puting beliung," kata Camat Tambun Selatan Junaefi.
Junaefi menuturkan angin puting beliung yang berhembus pada pukul 13.00 WIB itu menerjang tiga desa di wilayah Kecamatan Tambun Selatan dengan dampak terparah di Desa Sumberjaya.
Di Kampung Buwek Jaya, Desa Sumberjaya sebanyak 90 rumah mengalami kerusakan dengan rincian 17 unit rumah rusak berat setelah tertimpa pohon dan 73 rumah rusak sedang.
Baca Juga: Polisi Dalami Motif Pelaku Membunuh dan Mengecor Dua Perempuan di Bekasi Melalui Bukti HP
Angin puting beliung juga mengakibatkan 21 rumah di Desa Tridayasakti mengalami kerusakan dengan status tujuh rumah rusak berat dan 14 rumah rusak sedang hingga ringan.
"Sedangkan di Desa Mangunjaya, sampai tadi laporan ada 10 rumah yang rusak. Rusak berat tiga sampai empat rumah, sisanya rusak ringan," katanya.
Kerusakan yang dialami Junaefi, sebagian besar terjadi lantaran angin menerpa mayoritas bagian atap rumah yang terbuat dari asbes.
"Kebanyakan genteng pada rusak, terutama yang bahan asbes itu rusak berat," katanya.
Ia mengaku telah melaporkan kejadian bencana angin puting beliung kepada Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan sekaligus melakukan pendataan menyeluruh warga yang terdampak.
Baca Juga: Begini Tampang Ecky Listiyanto Saat Reka Adegan Kasus Mutilasi Bekasi, Tertunduk Lesu
"Tidak ada korban luka maupun jiwa akibat bencana tersebut. Sudah saya laporkan ke Pak Bupati dan koordinasi juga dengan BPBD. Saat ini kami masih melakukan pendataan, selanjutnya kami laporkan. Untuk tindak lanjut penanganan seperti apa, kami serahkan sepenuhnya kepada instansi terkait," ucapnya.
Sementara itu, Ketua RW 02 Kampung Buwek Jaya, Desa Sumberjaya Asnawi mengatakan selain merusak rumah warga, puting beliung juga menghempaskan kabel instalasi listrik.
"Untuk sementara listrik kami padamkan. Petugas PLN juga sedang memperbaiki. Warga kami kerahkan untuk bantu bersih-bersih, karena wilayah kami yang paling parah," kata dia. (Antara)