Suara.com - Terdakwa penilapan dan penjualan barang bukti sabu, AKBP Dody Prawiranegara, membantah penyataan Irjen Pol Teddy Minahasa, yang menyebut penjualan barang bukti sabu hasil tangkapan merupakan upaya penjebakan terhadap Linda Pudjiastuti alias Mami Linda alias Anita Cepu.
Hal itu disampaikan Dody, saat memberi kesaksian terhadap Linda alias Anita Cepu di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (1/3/2023).
“Bohong semua itu Teddy Minahasa, tidak ada satupun dia berbicara soal penjebakan apapun ceritanya,” ucap Dody, Rabu.
Dody juga menyampaikan, jika hal itu terjadi, maka tindakan Teddy sangat bertentangan dengan tugas Polri dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.
Baca Juga: Anita Cepu Ngaku Istri Siri Teddy Minahasa
“Apa boleh polisi jebak-jebak masyarakat? Enggak boleh pak, makanya dia tidak pernah mengucapkan itu, baru di sidang ini saja dia mengucapkan penjebakan,” jelasnya.
Sebut Mau Menjebak Linda
Dalam persidangan sebelumnya, terdakwa penilapan dan peredaran barang bukti sabu, Irjen Pol Teddy Minahasa mengatakan, ingin menjebak Linda Pudjiastuti alias Mami Linda alias Anita Cepu dengan sabu. Momentum ungkap kasus yang dilakukan Dody merupakan pintu masuk dalam penjebakan Linda.
Hal itu diungkapkan oleh Teddy Minahasa, yang saat itu menjadi saksi dalam perkara narkotika di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, pada Rabu (1/3/2023).
“Yang bersangkutan (Linda) mengaku informan internasional kemudian di chat itu punya jaringan lapas. Di situlah saya pintu masuk mau ngerjain dia,” kata Teddy dalam persidangan, Rabu.
Baca Juga: Teddy Minahasa Dicecar Pertanyaan Soal Uang Hasil Penjualan Sabu
Teddy mengaku tega menjebak Linda, gegara Linda yang merupakan seorang cepu pernah mempermalukannya dihadapan para anak buahnya.
Saat itu, Linda yang mengklaim sebagai informan international mengaku kepada Teddy jika bakal ada narkotika yang masuk dari Myanmar ke Indonesia melalui jalur laut.
Namun setelah mengerahkan pasukan untuk melakukan penangkapan terkait peyelundupan narkotika tersebut, informasi yang diberikan Linda alias Anita Cepu itu tidak valid.
“Saya tarik kembali peristiwa di 2019. Saya bukan hanya kecewa, saya pribadi malu, rugi secara material. Di kapal itu pasukan saya banyak yang mulia. Saya malu kehormatan saya di hadapan anak buah saya. Kok dibohongi mentah-mentah gini, jenderal bintang dua,” beber Teddy.
Kemudian, Teddy memerintahkan Dody untuk melakukan penjebakan terhadap Linda.
“Perintah resmi tidak ada,” ucap Teddy.
Dalam skenario penjebakan yang dibuat Teddy, yakni dengan meminjam barang bukti yang disisihkan untuk bukti persidangan.
“Maksud saya jaksa juga tidak seluruhnya menampilkan di sidang pengadilan pasti ngambil sampel juga. Nah kurun waktu sebelum dimusnahkan ini barangkali bisa dipinjam karena saudara Dody kenal baik dengan Jaksa,” ucap Teddy.
Teddy menampik jika melakukan penjebakan terhadap Linda merupakan dendam lama. Namun Teddy mengklaim jika dirinya hanya ingin memberikan pelajaran terhadap Linda.
“Yang utama tidak dendam. Tetapi dia bilang kan waktu membohongi kami dengan pasukan ini kan informan internasional kenal beberapa Jenderal. Saya mau pelajaran, ini lho informan internasional ternyata punya jaringan lapas dan sebagianya. Motif dendam itu udah berapa tahun yang lalu yang mulia,” tutup Teddy.