Aturan Mudarat Gubernur Laiskodat, Sekolah di Pagi Buta

Erick Tanjung Suara.Com
Rabu, 01 Maret 2023 | 17:05 WIB
Aturan Mudarat Gubernur Laiskodat, Sekolah di Pagi Buta
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Aneh dan Tak Realistis

Pemerhati pendidikan, Darmaningtyas ikut turut menanggapi polemik kebijakan jam masuk sekolah jam 5 pagi di Kupang. Ia menilai, Gubernur NTT Viktor Laiskodat sebagai pembuat kebijakan tidak memahami persoalan warga. "Kebijakan Gubernur NTT yang ingin memulai kegiatan sekolah jam 05.00 itu bukti kalau dia tidak memahami persoalan daerah dan warganya," kata Darmaningtyas kepada Suara.com, Rabu (1/3/2023).

Meskipun keterangan Viktor diralat bahwa penerapan jam masuk sekolah pukul 5 pagi hanya untuk sekolah-sekolah yang diusulkan menjadi sekolah unggulan, namun kebijakan itu tetap dianggap tidak rasional.

Ia mempertanyakan efektivitas dari penerapan kebijakan baru tersebut. "Kalau sekolah dimulai jam 05.00, maka anak-anak harus bangun jam berapa dan pulang sekolah jam berapa? Memang infrastruktur dan jaringan transportasi di NTT sudah mendukung?" tanya Darmaningtyas.

Berkaca pengalaman di Jakarta saat jam masuk sekolah dimajukan dari pukul 07.00 WIB menjadi pukul 06.30 WIB, terdapat banyak pesoalan dan dampak yang ditimbulkan. Salah satunya ialah beban para wali murid.

Apalagi, menurut dia, jika jam masuk sekolah dimajukan pada waktu subuh atau 5 pagi. Hal ini tentu memberikan dampak, tidak hanya kepada siswa, melainkan orang tua dan guru. "Pengalaman di Jakarta itu menambah beban ibu-ibu yang ketika pergi dan pulang sekolah harus menggunakan angkutan umum. Ibu-ibu tersebut ternyata harus mengantar dan menemani anaknya menunggu angkutan umum, setelah anak naik angkutan umum baru sang ibu pulang," ujar Darmaningtyas.

Hal itu, kata Darmaningtyas dilakukan para wali murid lantaran mereka tidak tega sang anak menunggu angkutan umum sendirian pada pagi hari. Merujuk kasus di ibu kota, Darmaningtyas lantas mempertanyakan kesiapan sarana dan prasarana penunjang di NTT untuk mendukung kebijakan masuk sekolah pulul 5 pagi. "Sedikit banyak saya tahu kondisi transportasi di NTT yang masih tergolong buruk. Kalau anak-anak harus pergi sekolah subuh, apakah angkutan umumnya mendukung? Kalau tidak mendukung terus bagaimana?" kata Darmaningtyas.

Karena itu, dia menyarankan agar pemerintah provinsi NTT dalam hal ini Gubernur Viktor tidak mengada-ada dalam memberlakukan kebijakan. "Jadi buat kebijakan yang realistis saja deh, jangan buat kebijakan yang aneh-aneh hanya sekadar untuk popularitas," katanya.

Pemerhati anak sekaligus Eks Komisioner KPAI, Retno Listyarti mengkritik aturan masuk sekolah pukul 5 pagi di Nusa Tenggara Timur. Menurut dia, kebijakan Pemprov NTT itu membuat para orang tua murid khawatir. Mulai dari persoalan keamanan berangkat sekolah saat pagi buta, sulit menyiapkan sarapan pagi hari, hingga pertimbangan kesehatan anak. “Ternyata banyak orang tua yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut,” kata Retno dalam keterangannya, Rabu (1/3).

Baca Juga: Rawan Kriminalitas hingga Ganggu Mental Anak, Aturan Masuk Siswa SMA Jam 5 Subuh di NTT Diprotes Ortu Murid: Tak Efektif dan Bikin Beban!

Ketua Dewan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) itu mengatakan aturan tersebut dibuat tanpa adanya kajian terlebih dahulu. Bahkan, dia menyebut aturan itu disusun tanpa menjaring aspirasi dari para guru maupun para murid, serta wali murid. "Sebenarnya banyak pendidik menolak kebijakan ini. Artinya, kebijakan ini dibuat tanpa kajian,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI