Suara.com - Bulan Maret ini, terdapat Hari Raya Nyepi 2023 yang dirayakan oleh umat Hindu. Lantas seperti apa sejarah Hari Raya Nyepi itu sendiri?
Sebelum menjelaskan tentang sejarah Hari Raya Nyepi, perlu diketahui bahwa penetapan Hari Raya Nyepi 2023 telah diatur oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri terbaru.
SKB yang telah diteken oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas pada tanggal 11 Oktober 2022 itu, memuat informasi mengenai hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2023. Termasuk juga penetapan Hari Raya Nyepi 2023 beserta libur nasional dan cuti bersamanya.
Menurut SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023 pemerintah telah menetapkan Hari Raya Nyepi 2023 jatuh pada tanggal 22 Maret 2023, di mana tanggal ini bertepatan pada hari Rabu dan termasuk tanggal merah.
Lantas, seperti apa sejarah Hari Raya Nyepi? Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Sejarah Hari Raya Nyepi dan Makna Perayaannya
Nyepi berasal dari kata sepi yang artinya sunyi, senyap. Hari Raya Nyepi ini merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan pada kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi, di mana dalam perhitungan kalender Saka, satu tahun memiliki 12 bulan dan bulan pertamanya disebut Caitramasa.
Bagi umat Hindu, Tahun Baru Saka atau Hari Suci Nyepi mengandung makna yang sangat mendalam sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari toleransi, hari kebersamaan, hari kedamaian, dan hari kerukunan nasional.
Salah satu tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung (alam semesta/macrocosmos).
Baca Juga: 35 Twibbon Nyepi 2023 Terbaru, Cocok Dipasang di Foto Profil Media Sosial
Oleh karena itu, ada beberapa aturan yang harus ditaati oleh umat Hindu saat Hari Raya Nyepi tiba, di antaranya adalah sebagai berikut: