Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memulai pembangunan pertama pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Sungai Mentarang di Kalimantan Utara, Rabu (1/3/2023). PLTA Mentarang itu dibangun dengan anggaran besar yakni Rp 40 triliun.
"Ini bukan pekerjaan mudah dan butuh anggaran biaya yang tidak kecil, USD 2,6 miliar. Kalau dirupiahkan kira-kira Rp 40 triliun. Sebuah nilai yang sangat besar sekali," kata Jokowi dikutip melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
Karena menggunakan anggaran yang tidak sedikit, Jokowi berharap PLTA Mentarang bisa mendukung adanya transformasi perekonomian Indonesia menuju ekonomi hijau.
"Kita harapkan ada transformasi ekonomi Indonesia menuju sebuah ekonomi hijau yang kita harapkan kita memiliki kekuatan besar," ujarnya.
Baca Juga: Ngakak! Ditanya Kaesang Soal Jokowi, Shabira Artis Cilik Tak Tau, Apa Itu Jokowi?
Hal tersebut ia sampaikan karena PLTA Mentarang bisa disambungkan dengan Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) yang dibangun di Bulungan, Kalimantan Utara.
Di sana akan ada pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik, petrokimia, dan industri alumunium.
"Artinya listriknya siap karena kemarin saya cek kawasan industrinya siap sehingga begitu disambung itulah masa depan Indonesia," terangnya.
PLTA Sungai Mentarang ini dikabarkan akan menghasilkan hingga 1.375 Megawatt (MW). Pembangunan ditargetkan akan selesai pada 7 tahun ke depan.
Kalau pembangunan sudah rampung, nantinya PLTA Sungai Mentarang akan tersambung dengan KIPI.
Baca Juga: Ditanya Nama Presiden Indonesia, Jawaban Lala Bikin Ayahnya Auto Panik