Imbas Pilot Philips Disandera OPM, Susi Pudjiastuti Sebut 70 Persen Penerbangan ke Papua Disetop

Rabu, 01 Maret 2023 | 11:09 WIB
Imbas Pilot Philips Disandera OPM, Susi Pudjiastuti Sebut 70 Persen Penerbangan ke Papua Disetop
Imbas Pilot Philips Disandera OPM, Susi Pudjiastuti Sebut 70 Persen Penerbangan ke Papua Disetop. [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi penyanderaan kelompok separatis TPNPB-OPM terhadap Kapten Philips Max Marthins membuat penerbangan Susi Air di kawasan Papua menurun hingga 70 persen.

Hal itu disampaikan langsung oleh Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti.

Saat menggelar konferensi pers, Susi awalnya meminta maaf atas insiden penyanderaan terhadap Kapten Philips yang belum bisa ditemukan setelah disandera kelompok OPM.

"Saya sebagai founder dan pemilik Susi Air ingin meminta maaf kepada masyarakat Papua, pemerintah daerah dan seluruh pengguna Susi Air di Papua yang sekarang ini menjadi terganggu," kata Susi di SA Residence, Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).

Baca Juga: Lokasi Sandera Berpindah-pindah, Terakhir OPM Minta Senjata untuk Dibarter dengan Pilot Susi Air

Kondisi pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Merthens saat menjadi korban sandera TPNPB-OPM. (Sebby Sambom)
Kondisi pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Merthens saat menjadi korban sandera TPNPB-OPM. (Sebby Sambom)

Imbas kejadian itu, Susi pun mengaku penerbangan Susi Air di kawasan Papua menurun hingga 70 persen.

"Karena 70 persen dari penerbangan porter kita sudah akhirnya jadi berhenti sekarang," imbuhnya.

Baginya, insiden pembakaran tersebut merupakan sebuah kejutan.

Dalam hal ini, Susi menilai aksi TPNPB-OPM menyandera Kapten Philip merupakan sebuah aksi yang patut dikecam.

"Dengan segala kehati-hatian apa yang terjadi ini adalah sebuah surprise. Dan saya sangat prihatin, tidak habis pikir, dan sekali lagi untuk saya pribadi statement saya apa pun kita berjuang untuk kebebasan, kebaikan, tentu dengan kebaijan, bukan dengan mengambil kemerdekaan orang lain," ucap dia.

Baca Juga: KKB Pimpinan Egianus Kogoya Mau Bebaskan Pilot Susi Air, Syaratnya Barter dengan Senjata dan Amunisi

Lokasi Pilot Terlacak

Sebelumnya, operasi penyelamatan pilot maskapai Susi Air, Kapten Philips Max Marthin yang disandera Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua, memasuki babak baru.

Pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan aparat TNI dan Polri telah mengetahui titik koordinat keberadaan Philips.

Kondisi pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Merthens saat menjadi korban sandera TPNPB-OPM. (Sebby Sambom)
Kondisi pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Merthens saat menjadi korban sandera TPNPB-OPM. (Sebby Sambom)

Namun aparat masih belum bisa melakukan operasi militer pembebasan karena pemerintah Selandia Baru meminta agar tidak ada kekerasan dalam upaya pembebasan warga negaranya.

Karena itulah, menurut Mahfud, upaya penyelamatan Kapten Philips Mark Methrtens tidak bisa dilakukan dengan menggelar operasi militer.

"Saya sudah tahu loh tempatnya (Kapten Philips), koordinat berapa seperti itu," ujar Mahfud pada awak media di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

"Kamu (KKB) sudah kita kepung sekarang, tapi begitu kita mau bergerak kan pemerintah Selandia Baru datang ke sini. (Mereka) memohon tidak ada tindak kekerasan (dalam menyelamatkan Kapten Philips)," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI