Kongres FPPI Hasilkan Komitmen Pemuda Berperan Hadapi Polarisasi Politik

Selasa, 28 Februari 2023 | 00:45 WIB
Kongres FPPI Hasilkan Komitmen Pemuda Berperan Hadapi Polarisasi Politik
Front Perjuangan Pemuda Indonesia atau FPPI menyatakan komitmen mereka terhadap peran pemuda dalam menghadapi polarisasi politik serta pengawalan terhadap kedaulatan rakyat. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Front Perjuangan Pemuda Indonesia atau FPPI menyatakan komitmen mereka terhadap peran pemuda dalam menghadapi polarisasi politik serta pengawalan terhadap kedaulatan rakyat.

Komitmen itu dipertegas dalam Kongres ke-VII, seriring terpilihnya Sri Wijaya menjadi Pimpinan Nasional FPPO periode 2023-2026.

Sari mengatakan sebagai organisasi yang berasal dari simpul-simpul gerakan mahasiswa dan pemuda, FPPI senantiasa berupaya mempelopori gerakan masyarakat yang haknya terpinggirkan.

“Dulu, kawan-kawan bergerak melawan kezaliman Orde Baru, pemerintahan yang represif. Kini, komitmen itu tetap sama, yakni terus melakukan perubahan Indonesia yang lebih baik, demokratis dan berkeadilan,” kata Sari dalam keterangannya, Senin (27/2/2023).

Baca Juga: Jokowi Sepakat Menteri Rangkap Jabatan, Dianggap Bangkitkan Kembali Orde Baru

Tetapi di lain sisi, Sari menyadari bahwa tantangan zaman telah berubah. Ia menyampaikan ada banyak isu dan tantangan lain, baik secara internal maupun eksternal.

"Eranya tidak serepresif dulu, tetapi ada banyak problem kebangsaan yang belum tuntas, mulai dari isu konflik lahan, nasib petani, buruh, isu toleransi, hingga yang strategis seperti pendidikan masih menemukan banyak problem,” kata Sari.

Sari lantas menyoroti masa depan Indonesia di tengah era globalisasi dan terkonsentrasinya kapital serta persaingan geopolitik antarnegara maju yang selalu mengorbankan posisi negara berkembang, seperti Indonesia.

“Konsekuensi nyatanya banyak dihadapi masyarakat kita, di daerah semakin banyak korban tambang. Di kota-kota angka pengangguran semakin meningkat di tengah penetrasi digital tanpa bekal memadai,” kata Sari.

Segala permasalahan yang diuraikan Sari itu yang juga dirangkum di dalam Kongres ke-VII. Sari berujar tema kongres, yakni “Meneguhkan Identitas Pemuda dalam Bingkai Nasional Demokrasi Kerakyatan", memang sengaja diusung.

Baca Juga: LaNyalla: Rakyat Tak Bisa Berbuat Apa-apa Melihat Paradoksal Bangsa

"Karena kita punya tujuan bersama soal negara ini. Apalagi ke depan pada 2024, Indonesia akan menyongsong Pemilu. Kita mau mendorong kawan-kawan di gerakan juga punya ruang politik," kata Sari.

Sari mengatakan akan mulai memetakan kader-kader FPPI yang ada di sektornya masing-masing. Setelahnya bersama-sama menyusun platform perjuangan yang menyeluruh bagi seluruh kader.

Untuk informasi, Kongres ke-VII FPPI turut dihadiri perwakilan dari berbagai kota. Kongres juga semarak lantaran ada kehadiran Gus Mufawiq dan penampilan dari Mike Marjinal.

Sementara itu, Ketua PBNU Savic Ali yang turut hadir, menilai kongres FPPI ini sangat penting sebagai salah satu ikhtiar menghadirkan perubahan.

“Kongres ini sebgai bagian dari mekanisme organisasi dan regnerasi. Saya senang kongres ini bisa berlangsung,” kata Savic yang pernah menjabat Sekjend FPPI pada Kongres ke-II pada 2001.

Savic melihat bagaimana di era yang terpolarisasi ini menjadi tantangan tersendiri untuk organisasi. Namun, baginya juga terdapat celah di mana masyarakat sekarang lebih peduli dengan isu demokrasi.

“Saya melihat masyakat sekarang lebih peduli dengan isu demokrasi. Itu bisa menjadi kesempatan,” kata Savic.

Savic memberikan pesan untuk organisasi gerakan agar lebih mengadopsi penggunaan teknologi. Hal ini dimaksudkan supaya kinerja organisasi dapat terukur dengan baik.

Terakhir, Savic berharap agsr FPPI tetap progresif. Terlebih lagi, FPPI diharapkan mampu melahirkan pemimpin yang mumpuni secara sosial dan politik di masa depan.

“Zaman Orde Baru FPPI hadir sebagai tenaga pendobrak. Sekarang di zaman yang penuh keterbukaan, saya berharap FPPI mampu meliharkan pemimpin yang secara sosial-politik mumpuni di masa depan,” tandas Savic.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI