Beda dengan Anies, Pj Gubernur DKI Heru Tak Pasang Target Waktu Banjir Surut

Senin, 27 Februari 2023 | 14:37 WIB
Beda dengan Anies, Pj Gubernur DKI Heru Tak Pasang Target Waktu Banjir Surut
Beda dengan Anies, Pj Gubernur DKI Heru Tak Pasang Target Waktu Banjir Surut. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku tak memasang target penyurutan banjir di eranya menjabat. Hal ini berbeda dengan eks Gubernur DKI Anies Baswedan yang meminta jajarannya menyurutkan air dalam waktu enam jam.

Meski tak ada target, Heru tetap meminta jajarannya untuk bekerja menanggulangi banjir dengan melakukan penyedotan menggunakan pompa dan mengalirkan air ke sungai atau kali.

"Kami coba segera selesai. Tidak tahu berapa lama (banjir surut). Tanya pak lurahnya (setempat). Yang penting kan bisa mengalir, ya," ujar Heru di Kalideres, Jakarta Barar, Senin (27/2/2023).

Terkait banjir hari ini, Heru mengakui hal ini terjadi karena hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta. Ia berharap penanganan bisa cepat dilakukan dan air segera surut.

"Memang di (Jakarta) Timur hujan sejak semalam. Semoga cepat surut, ya," ujar Heru.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut pihaknya sudah menerjunkan ratusan personil untuk membantu penanganan banjir. Sejauh ini, tercatat ada 82 RT yang terendam air.

"267 personel TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD dikerahkan di seluruh kelurahan yang ada di Jakarta," pungkasnya.

Target enam jam surut setelah hujan berhenti merupakan key performance indicator (KPI) dalam penanganan banjir yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI di era Anies. Percepatan penyurutan menggunakan pompa air untuk mengalirkan air yang meluap ke sungai atau kali.

"Kami, mulai 2018, punya KPI. Penanganan banjir, 6 jam dari hujan berhenti, bila ada genangan, surut. Bila kanan-kiri sungai, sesudah sungai kembali ke titik permukaan yang normal, maka enam jam dipompa, harus bisa surut," ucap Anies.

Baca Juga: Jadi Langganan Banjir, Warga di Perumahan Dosen IKIP Bekasi Ogah Mengungsi

Untuk kondisi saat ini, Anies mengakui banjir sulit untuk dihindari karena Indonesia sedang menghadapi cuaca ekstrem yang memiliki intensitas hingga 180 milimeter. Apalagi, kapasitas drainase untuk mengalirkan air adalah 100 milimeter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI