Masa Lalu Jonathan Latumahina, Berseteru Dengan FPI Lalu Gabung GP Ansor Hingga Jadi Tamu Allah

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 26 Februari 2023 | 09:56 WIB
Masa Lalu Jonathan Latumahina, Berseteru Dengan FPI Lalu Gabung GP Ansor Hingga Jadi Tamu Allah
Jonathan Latumahina,ayah dari korban penganiayaan David. (Facebook Jonathan Latumahina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok Jonathan Latumahina tak kalah populer jadi pembahasan publik usai peristiwa penganiayaan yang menimpa anaknya David (17). Ia tercatat sebagai kader sekaligus pengusur GP Ansor, salah satu organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU).

Sejak kasus penganiayaan dengan tersangka Mario Dandy Satriyo, anak dari eks pejabat Dirjen Pajak ramai di jagat media, sosok Jonathan Latumahina banyak dicari para netizen yang penasaran akan profil dan kesehariannya.

Disitat dari laman Times Indonesia (media partner Suara.com), Minggu (26/2/2023), Jonathan Latumahina disebut sebagai sosok yang dikenal humble, kreatif, ulet dan militan terhadap pimpinan. Terutama di posisinya sebagai kader GP Ansor.

Masih dari artikel Times Indonesia disebutkan, pada 2017 lalu, Pengurus Pusat GP Ansor di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat tengah menyiapkan agenda besar. Jonathan Latumahina yang akrab disapa Jo sedang membawa peralatan drone. Ternyata Bang Jo memang ahli IT.

Baca Juga: Umur Sudah 20 Tahun, Mario Dandy Bisa Dijerat UU Perlindungan Anak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Tato di leher dan lengannya membuat kesan tersendiri bagi siapapun yang melihatnya kali pertama. Dari mana asalnya? Namun pertanyaan itu sirna saat kaos berlogo Banser, organisasi sayap GP Ansor itu melekat di dada sebelah kirinya. Warna hitam memang selalu identik dengan dirinya.

Akrab Dengan Tokoh Penting

Potret Jonathan Latumahina, ayah dari korban penganiayaan. (Facebook Jonathan Latumahina)
Potret Jonathan Latumahina, ayah dari korban penganiayaan. (Facebook Jonathan Latumahina)

Hampir di setiap kesempatan rapat para Pimpinan GP Ansor, Jo nyaris tak pernah absen. Dengan gayanya yang gaul, ia tampak berada di antara barisan tokoh penting. Begitu akrabnya dengan pembesar organisasi yang didirikan sejak 1984 silam itu.

Menurut penuturan Gus Chabib Thowus Ainul Yaqin, mantan Direktur PT Sorban Nusantara, sebelum resmi menjadi anggota GP Ansor, Jo sangat aktif di media sosial hingga berseteru dengan kelompok Front Pembela Islam (FPI).

"Merapatnya ke GP Ansor setelah berseteru dengan FPI, dia aktif sejak 2017 itu," katanya pada Jumat (24/2/2023) malam lewat telepon WhatsApp.

Baca Juga: Ayah David Ungkap Perilaku Agnes Sebagai Mantan Pacar

Setahun kemudian, Jonathan mendapat sebuah kehormatan menjadi tamu Allah pergi ke Mekah untuk menunaikan ibadah umroh bersama para petinggi GP Ansor. Tepatnya pada 11 Desember 2018, sekaligus menjadi pengalaman pertamanya dan ia tulis di media sosialnya.

"Sempat ragu dan grogi karena tato. Katanya petugas imigrasi Jeddah serem, berkas saya diperiksa, petugas pun tertawa dan langsung berbahasa Inggris, padahal sebelumnya berbahasa Arab," tulisnya, 15 Februari 2020 di medsos.

Setelah itu, lanjut dia, tibalah saatnya rombongan untuk mengambil miqat, sebab dari Jeddah harus sudah berihram kemudian melaksanakan umroh setiba di Mekkah.

Ada keajaiban ketika jelang mandi miqat dan Jo agak kesulitan menaruh barang bawaan karena tempat yang hanya berisi kamar mandi dan tempat wudhu.

"Saya dibantu petugas di sana bahkan dibantu cara mengenakan kain ihram. Sambil diliatin tato saya dan berkali-kali mengucap alhamdulillah, saya juga merinding dengernya," ujarnya.

Selama di Tanah Suci, Jo merasa dibimbing oleh para petinggi GP Ansor, seperti Nuruzzaman, Wibowo Prasetyo dan Affan Rozi. Terutama soal penampilannya yang tatoan, membuat orang Arab penasaran.

"Saat menuju Arafah, sopir bus seperti nggak yakin, untung Gus Towus memberikan penjelasan, sopir malah mendoakan saya masuk surga, amin," terangnya.

Namun demikian, pria yang kini viral di jagat maya ini mengaku terkesan terhadap pelayanan dan sambutan orang Makkah. Padahal belum lama masuk Islam alias mualaf hingga ia memiliki nama panggilan Qithmir, yakni anjing penjaga Ashabul Kahfi yang masuk surga.

"Saya menjadi saksi bahwa kisah kaum Muhajirin bersama Nabi SAW saat hijrah ke Madinah disambut kaum Anshar juga saya rasakan, penjagaan itu benar-benar ada," jelas Jonathan.

Selain itu, menurutnya, GP Ansor didirikan oleh orang-orang yang ikhlas menjaga keutuhan NKRI.

"Saya bangga menjadi kader GP Ansor dan Banser, semoga kita semua diberikan kekuatan," pungkas ayah dari Cristalino David Ozora alias David (17) yang menjadi korban penganiayaan oleh anak eks pejabat pajak, Mario Dandy Satrio (20), sampai mengalami koma beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI