Buntut Aksi Hedon dan Arogannya Mario Dandy, Blok Politik Pelajar Tempel Kertas 'Stop Bayar Pajak' di Kantor Pajak

Sabtu, 25 Februari 2023 | 18:48 WIB
Buntut Aksi Hedon dan Arogannya Mario Dandy, Blok Politik Pelajar Tempel Kertas 'Stop Bayar Pajak' di Kantor Pajak
Seorang pria dari Blok Politik Pelajar (BPP) menempelkan kertas Stop Bayar Pajak di area Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023). (Instagram @/blokpolitikpelajar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota dari Blok Politik Pelajar (BPP) mendatangi Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023). Salah satunya sempat menempelkan kertas 'Stop Bayar Pajak'.

Aksi tersebut dilakukan oleh anggota dari BPP di area luar kantor Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan. Pria berkaos hitam tampak menempelkan dua kertas di papan penunjuk arah.

Selain itu, ia juga menebarkan kertas dengan tulisan yang sama di depan gerbang masuk kantor tersebut.

Aksi BPP itu tidak terlepas dari rasa kekecewaan mereka terhadap terkuaknya kekayaan eks Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo. Kekayaan Rafael yang disebut-sebut mencapai Rp 56,1 miliar disombongkan oleh putranya, Mario Dandy.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kronologi Awal Kasus Penganiayaan Mario Dandy Satriyo Terhadap Cristalino David Ozora

Seruan Stop Bayar Pajak yang dikumandangkan Blok Politik Pelajar (BPP). (Instagram @/blokpolitikpelajar)
Seruan Stop Bayar Pajak yang dikumandangkan Blok Politik Pelajar (BPP). (Instagram @/blokpolitikpelajar)

Mario Dandy kerap memperlihatkan kendaraan mewah milik ayahnya seperti mobil Jeep Rubicon hingga motor gede Harley Davidson.

"Berulangkali publik dikecewakan dengan tingkah laku pejabat dan keluarganya," demikian yang disampaikan oleh BPP melalui akun Instagramnya @blokpolitikpelajar dikutip Sabtu (25/2/2023).

BPP juga geram karena melihat keangkuhan Mario Dandy saat menganiaya putra pengurus GP Ansor, David.

"Kali ini sifat kebiadabannya seperti pejabat-pejabat lainnya. Seorang anak pejabat Dirjen Pajak menunjukkan arogansinya, memukul, menginjak bahkan berkata 'lapor aja anj*ng gue nggak takut, mati-mati aja sekalian'," terangnya.

Blok Politik Pelajar meminta kepada masyarakat untuk mulai sadar kalau pajak yang dibayarkan dari hasil jerih payah ternyata hanya untuk membiayai kemewahan para pejabat.

Baca Juga: Tidak Takut David Mati Saat Menganiaya, Pola Asuh Orang Tua Mario Dandy Menjadi Pertanyaan

"Publik perlu sadar bahwa pajak yang mereka bayar digunakan untuk para pejabat bermewah-mewahan dan membeli segalanya termasuk hukum," tuturnya.

"Publik layak untuk marah dan STOP MEMBAYAR PAJAK!. Tempelkan gambar ini dikantor pajak kalian masing-masing."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI