Sosiolog Sebut Sikap Hedonisme Mario Dandy yang Berujung Petaka Bukan Fenomena Baru

Sabtu, 25 Februari 2023 | 18:32 WIB
Sosiolog Sebut Sikap Hedonisme Mario Dandy yang Berujung Petaka Bukan Fenomena Baru
Mario Dandy berfoto di depan mobil Jeep Rubicon. (Instagram/__broden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jadi kalau orang-orang bercucuran keringat, orang-orang bercucuran air mata, meskipun dia kaya, dia tidak berperilaku hedonis. Jadi hedonis itu ditunjukkan oleh generasi kedua, atau generasi ketiga, misalnya anak orang kaya raya, cucunya orang kaya raya, ini biasanya seperti itu," jelas Sigit.

Pada posisi itu, mereka yang hedonis membutuhkan pengakuan dari orang sekitarnya. Mereka butuh penghormatan atas status mereka.

"Jadi, dia merasa dirinya sebagai pusat perhatian, dari kelompok yang ada di sekitarnya itu," ujar Sigit.

Sehingga saat mereka terusik atau terganggu kehormatannya, mereka tak segan untuk melakukan tindakan brutal. Terlebih, menurut Sigit, terhadap orang yang mengusik dianggap berbeda kelas dengan status mereka.

"Ketika melihat si sasaran, korban ini ternyata dia tidak selevel, dia melampiaskan dendam seperti itu (kekerasan)," sebutnya.

Sigit juga mengemukakan, setiap masa, sifat hedonisme itu akan selalu ada dalam bentuk yang berbeda.

Ia mencontohkan, pada masa kerajaaan dulu, sikap itu ditunjukkan para bangsawan yang membutuhkan penghormatan dari rakyat jelata. Ketika bangsawan memasuki perkampungan, rakyat harus tunduk memberi hormat, jika tidak dilakukan hal tersebut, sanksi hukuman menanti.

Sigit pun menilai tindakan sadis yang dilakukan Dandy kepada David adalah bagian dari hedonisme yang membutuhkan pengakuan.

"Nah, kebanggan ekonomi ini berdampak pada perilaku kekerasan yang dia lakukan. Karena korbannya dianggap adalah orang lapisan bawah, kelompok yang ada di bawah," katanya.

Baca Juga: Tidak Takut David Mati Saat Menganiaya, Pola Asuh Orang Tua Mario Dandy Menjadi Pertanyaan

"Jadi ini ada status prestise, ada kebanggaan kekayaan, harga dirinya tersinggung kemudian dia melakukannya dengan kekerasan begitu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI