Penganiayaan Sadis oleh Mario Dandy Sang Putra Pejabat Pajak 'Perayaan Kekayaan yang Haus Pengakuan'

Sabtu, 25 Februari 2023 | 17:32 WIB
Penganiayaan Sadis oleh Mario Dandy Sang Putra Pejabat Pajak 'Perayaan Kekayaan yang Haus Pengakuan'
Mario Dandy Satriyo (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penganiayaan sadis yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20)  terhadap putra salah satu pengurus GP Ansor bernama David (17) masih menjadi sorotan publik.

Dandy adalah putra dari pegawai pajak Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo yang menjabat sebagai Kepala Bagian Umum DJP Kanwil Jakarta Selatan---belakangan sudah mengundurkan diri.

Latar belakang Dandy lantas menjadi sorotan publik. Gaya hidupnya mengendarai mobil mewah Jeep Rubicon dan sepeda motor Harley Davidson kerap dipamerkan di media sosialnya.

Ditelusuri lebih jauh, ayahnya Rafael memiliki kekayaan senilai Rp 56,1 miliar, hanya selisih Rp 1,9 milar dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang punya harta Rp 58, 048 miliar.

Mario Dandy berfoto di depan mobil Jeep Rubicon. (Instagram/__broden)
Mario Dandy berfoto di depan mobil Jeep Rubicon. (Instagram/__broden)

Sosiolog Universitas Nasional (Unas), Sigit Rochadi menyebut perilaku Dandy hingga melakukan kekerasan merupakan bagian dari hedonisme. Dandy disebut Sigit, sedang merayakan kekayaan yang dimiliki oleh ayahnya. Dandy butuh pengakuan atas status sosialnya dan haus akan penghormatan.

"Dalam sosiologi dikenal sebagai hedonisme, orang yang bersenang-senang, orang yang merasa dirinya menjadi pemilik barang-barang mewah dan dia merayakan kesenangannya dengan barang-barang mewah," kata Sigit dihubungi Suara.com pada Sabtu (25/1/2023).

Biasanya kata Sigit, perilaku hedonisme terjadi pada generasi kedua dari keluarga kaya. Mereka sudah terlahir dengan kekayaan yang melimpah dan tinggal menikmati hasil jerih payah orang tuanya, tanpa harus mengeluarkan keringat.

"Jadi kalau orang-orang bercucuran keringat, orang-orang bercucuran air mata, meskipun dia kaya, dia tidak berperilaku hedonis. Jadi hedonis itu ditunjukkan oleh generasi kedua, atau generasi ketiga, misalnya anak orang kaya raya, cucunya orang kaya raya, ini biasanya seperti itu," jelas Sigit.

Mario Dandy Satriyo (Twitter)
Mario Dandy Satriyo (Twitter)

Kekayaan itu mereka representasikan dengan gaya hidupnya di mana saat mereka memiliki barang-barang bermerek hingga kendaraan mewah, kemudian dipertontonkan dengan tujuan menjadi pusat perhatian orang lain.

Baca Juga: Jenguk di Rumah Sakit, Pendiri Jaringan Islam Liberal Nong Darol Minta Doa Kesembuhan David

"Dan orang yang ada di sosialnya itu diharapkan untuk menghormati. Jadi dia merasa dirinya sebagai pusat perhatian, dari kelompok yang ada di sekitarnya itu," kata Sigit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI