Suara.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo diam-diam menemui para ojek online (ojol) di tengah polemik rencana penerapan jalan berbayar alias Electronic Road Pricing (ERP). Pertemuan kedua pihak ini pun diprotes sebagian pengemudi alias driver ojol.
Pertemuan ini diketahui dari video yang beredar di kalangan wartawan. Terlihat dalam video, Syafrin bertemu dengan sejumlah ojol yang tergabung dalam Perkumpulan Rakyat Pengguna Dunia Transportasi (Predator).
Predator diketahui sudah dua kali melakukan aksi unjuk rasa di DPRD DKI dan Balai Kota untuk menolak kebijakan ERP. Namun, pertemuan ini tidak sepenuhnya didukung para ojol. Salah satu anggota Predator yang bernama Romli mempertanyakan pertemuan ini.
Melalui surat terbuka di grup pesan singkat Predator yang diterima Suara.com, Romli mengaku janggal dengan pertemuan tersebut. Ia mengaku heran mengapa akhirnya sejumlah perwakilan Predator menemui Syafrin yang dinilai bertentangan dengan semangat awal para ojol.
Baca Juga: Tak Terima Jalan Fatmawati Masuk dalam Skema ERP, Mahasiswa UPN Veteran Demo Kantor Heru Budi
"Atas inisiatif siapa kalian hubungi Asprinya (Asisten Pribadi) si Kadishub (Syafrin)? Kenapa kalian mengamini ketika digiring Kadishub ke Rumah makan di bilangan Jakarta Utara?" ujar Romli, dikutip Jumat (24/2/2023).
Ia juga mempertanyakan, mengapa sampai saat ini belum ada keterangan lengkap dari para perwakilan ojol yang menemui Syafrin itu soal isi pembahasannya. Apalagi tidak ada yang menyebar foto serta video percakapan dengan Syafrin.
"Setelah kalian ketawa ketiwi dengan Kadishub di rumah makan yang di maksud, apa yang kalian bicarakan dengan Kadishub? Membicarakan perihal ERP Kenapa tidak ada visual baik foto maupun video di acara pembicaraan ERP tersebut?" cecarnya.
"Ketika kalian katakan ini 'kami tidak ada kepentingan dengan Kadishub' kenapa kalian tidak terbuka dan bicarakan di grup atau paling tidak kepada ojol secara keseluruhan?" lanjutnya.
Tak hanya itu, Romli juga mempertanyakan apa yang didapat para ojol dalam pertemuan itu. Ia menyinggung adanya uang ratusan juta hingga janji mengadakan family gathering untuk para ojol.
"Lalu uang Ratusan juta untuk apa? Apakah sudah dibuatkan proposal acara family gathering ojol? Apakah ini salah satu skenario pengalihan issu demo ojol pergilah penolakan ERP?" tegasnya.
Karena itu, ia meminta agar perwakilan Predator yang menemui Syafrin segera menyampaikan klarifikasi dan menjawab pertanyaannya.
"Tolong yang memiliki kepentingan dan yang hadir dan telah menghadap kadishub maupun si Zul segera klarifikasi agar polemik ini tidak berkepanjangan," ujarnya.
Sejumlah kelompok ojek online (ojol) yang tergabung dalam Perkumpulan Rakyat Pengguna Dunia Transportasi (Predator) kembali berencana melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta.
Demonstrasi menuntut pembatalan rencana penerapan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) ini bahkan akan mengundang massa lebih banyak.
Hal ini dikatakan oleh Humas Predator, Avfid untuk merespons Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Syafrin Liputo yang dianggap telah ingkar janji. Pasalnya, Syafrin tidak jadi menarik Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik (PL2SE) yang berisi soal ERP dari DPRD DKI.
Aksi demo tolak ERP sudah dua kali dilakukan oleh Predator, yakni pada 25 Januari lalu di Gedung DPRD DKI dan 8 Februari 2023 di Balai Kota Jakarta.
"Kami siap turun ke jalan, Predator Jilid 3 dengan mengajak elemen gerakan rakyat di luar ojol, seperti buruh dan lainnya," ujar Avfid saat dikonfirmasi, Selasa (14/2/2023).
Karena itu, ia meminta Syafrin menepati janjinya untuk menarik Raperda Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik (PL2SE) yang kini tengah dibahas di DPRD DKI seperti yang disampaikan saat unjuk rasa terakhir.
"Kami punya bukti yang kuat terkait pernyataan Kadishub Syafrin di atas mobil komando yang disaksikan ribuan driver online yang merekam pernyataan beliau akan menarik Raperda ERP dari DPRD," ujarnya.
"Kami berharap agar Pemprov DKI Jakarta konsisten dengan ucapan yang disampaikan Kadishub untuk menarik Raperda ERP," katanya menambahkan.
Mengenai rencana ke depannya, ia menyatakan pihaknya tetap tak mau terlibat berdiskusi dengan pemerintah. Predator disebutnya tak mau berkompromi dan hanya ingin ERP dibatalkan.
"Kami tetap teguh pada pendirian bahwa kami menolak dengan tegas dan lugas ERP tanpa kompromi dan mediasi," ucapnya.
Soal tanggal demo jilid 3, ia belum bisa memastikan waktunya. Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Nanti dikabarin lagi kalau kami mau demo lagi. Sekarang masih menunggu rapat perangkat aksi," katanya.