Jokowi Minta Jajarannya Cari Negara Alternatif Pengimpor Daging Sapi Selain Australia, Penyebabnya?

Jum'at, 24 Februari 2023 | 19:13 WIB
Jokowi Minta Jajarannya Cari Negara Alternatif Pengimpor Daging Sapi Selain Australia, Penyebabnya?
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memberi keterangan kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/2/2023). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil jajarannya menghadiri rapat terbatas untuk membahas ketersediaan bahan pangan menjelang bulan Ramadan. Dalam rapat tersebut, Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk mencari negara alternatif sumber impor daging sapi.

Selama ini, Indonesia bergantung ke Australia sebagai pemasok daging sapi.

"Beliau menyampaikan (agar) ada alternatif negara untuk country origin sapi (selain) dari Australia ini," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/2/2023).

Instruksi Kepala Negara tersebut tidak terlepas dari pengalaman ketika harga daging sapi Australia mengalami kenaikan. Itu terjadi ketika Australia terdampak banjir.

Baca Juga: Catat! Jokowi Janji Akan Bangun Delapan Lapang Bola di IKN dalam Satu Tahun

"Kemudian (sekarang) sudah mulai turun, tapi apabila kondisi seperti ini (terjadi lagi), harusnya disandingkan dengan 'country origin' yang lain, supaya fair," tuturnya.

Arief lantas mengungkap ada dua negara yang masuk ke pertimbangan sebagai pengimpor daging sapi. Dua negara yang dimaksud ialah Brazil dan Meksiko.

Harga daging sapi dari Brazil, dikatakan Arief memiliki selisih harga daging sapi lebih murah sekitar 5-10 persen dibandingkan Australia.

Meski lebih murah, pengiriman daging sapi dari Brazil membutuhkan waktu yang lebih lama ketimbang Australia. Di sisi lain, pemerintah juga mempertimbangkan perihal kondisi sapi yang terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Cuma Brazil itu agak jauh jadi perlu waktu lebih dari dua bulan untuk memasukkan, untuk sapi hidup ya kita bicara. Karena untuk menggerakkan ekonomi itu salah satunya adalah fattening/penggemukan sapi yang ada di peternak-peternak Indonesia," terangnya. [ANTARA]

Baca Juga: Mengintip Kondisi Pembangunan Komplek Menteri di IKN Nusantara, Targetnya Selesai Dalam 550 Hari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI