Suara.com - Polres Metro Jakarta Selatan menaikan status kasus penganiayaan yang diduga dilakukan RC (19), anak perwira menengah berpangkat Kombes terhadap FB (16) siswa bimbingan belajar atau bimbel di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru ke tahap penyidikan.
Hal ini diungkap oleh kuasa hukum FB, Aldin. Menurut Aldin, penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan pada hari ini juga melakukan pemeriksaan tambahan kepada ibu kandung FB, Yusnawati selaku saksi.
"Berdasarkan penyampaian SP2HP, kelima bahwa dari proses lidik ke sidik oleh karenanya baik kakaknya Bagas maupun ibunya Yusna dipanggil untuk BAP tambahan," kata Aldin kepada wartawan, Kamis (23/2/2023).
Aldin berharap dengan naiknya perkara ini ke tahap penyidikan, pelaku dapat segera ditingkatkan statusnya sebagai tersangka. Tidaknya hanya itu, dia juga berharap pelaku RC turut ditahan karena dinilai telah melakukan penganiayaan berat terhadap kliennya.
Baca Juga: Rafael Minta Maaf Terkait Penganiayaan Anaknya Terhadap David: Siap Jalani Proses Hukum
"Ini termasuk penganiayaan berat sebaiknya ditahan karna ini anak trauma, lagi ikut bimbingan di tempat itu, disebabkan karen selalu terbayang pengancaman-pengancaman yang dia lakukan, sehingga dia pindah bimbel," katanya.
Dianiaya Saat Bimbel di PTIK
Sebagaimana diketahui, FB mengaku dianiaya dan diancam RC ketika tengah melakukan bimbel jasmani di PTIK, Jakarta Selatan. Yusnawati ibu kandung korban lantas melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu (12/11/2022).
Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/3596/XI/2022/RJS. Dalam laporannya Yusnawati menyebut turut menyertakan barang bukti berupa hasil visum FB.
"Udah saya visum di sini (mata) berdarah semua, memar di sini (pupi), terus ulu hatinya. Sekarang yang paling ini anak saya udah ketakutan, karena kan dia udah diancam mau dihabisi. Dia nggak mau keluar rumah," kata Yusnawati di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (15/11/2022) lalu.
Menurut penuturan Yusnawati, anaknya FB dan RC sama-sama mengikuti bimbel jasmani sebagai calon Akpol di PTIK. Saat peristiwa penganiayaan itu terjadi menurut Yusnawati disaksikan oleh pelatihnya.
"Yang paling bikin saya miris itu pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini dan dia lihat sendiri kalau anak saya sudah dipukul sama anak itu," katanya.
Yusnawati menyebut anaknya sempat tak mau melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Pasalnya terduga pelaku kerap membawa-bawa nama ayahnya yang berpangkat Komisaris Besar Polisi atau Kombes.
"Dia (anak saya) bilang dia (RC) anak Kombes bu, pelatih aja takut sama dia. Karena di mana-mana dia bikin masalah selalu bawa bawa nama anak Kombes," pungkasnya.