Anggota polisi kena maki-maki segerombolan debt collector baru-baru ini. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran pun mengaku naik darah mengetahui anggotanya dibentak hingga dimaki oleh debt collector.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memastikan tidak akan memberikan toleransi bentuk kekerasan dan premanisme di wilayah hukumnya.
"Polda Metro Jaya akan konsisten untuk menghadapi semua bentuk kejahatan dan kekerasan baik yang dilakukan perorangan kelompok atau ormas,” kata Fadil, saat di Mapolres Metro Jakarta Barat, pada Kamis (23/2/2023).
Fadil menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan pandang bulu terhadap orang ataupun sekelompok orang yang melakukan kekerasan seolah-olah kebal terhadap hukum. Bahkan ia memastikan, siapapun pelaku yang melakukan kekerasan akan berhadapan langsung dengan dirinya.
Baca Juga: Sepak Terjang Bripka G, Akui Bekingi Bandar Narkoba di Toraja Utara
“Kami akan melakukan penegakan hukum tanpa pandang bulu tidak boleh ada kelompok maupun perorangan yang melakukan kekerasan seolah di atas hukum. Akan berhadapan dengan saya nanti orang-orang itu,” tegasnya.
Seperti apakah sepak terjang Irjen Fadil Imran yang naik darah gegara anggotanya dimaki debt collector? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Mohammad Fadil Imran lahir di Makassar pada tanggal 14 Agustus 1968. Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian pada tahun 1991 dan berpengalaman di bidang reserse.
Fadil Imran dikenal sebagai sosok yang telah sukses menginisiasi program Kampung Tangguh pada saat menjabat sebagai seorang Kapolda Jawa Timur.
Melalui program tersebut, Fadil Imran berhasil menekan penyebaran Covid-19 secara signifikan di Provinsi yang sempat menjadi sentra penularan virus Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Nasib Debt Collector Pembentak Polisi yang Bikin Darah Irjen Fadil Imran Mendidih
Dari program tersebut, Fadil mengerahkan anggotanya untuk melakukan kegiatan tracing, tracking dan juga treatment secara maksimal.
Tidak lama setelah pelaksanaan pelantikannya sebagai seorang Kapolda Jawa Timur pada bulan Mei 2020 lalu, Fadil Imran pun dipindahkan ke Jakarta pada bulan November 2020 untuk bertugas memimpin sebagai Kapolda Metro jaya.
Keputusan pengangkatannya sebagai seorang Kapolda Metro Jaya tersebut tertulis dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/Kep/2020.
Untuk kiprah Fadil Imran selama berada dalam instansi kepolisian yaitu sebagai berikut:
- Lulus dari Akademi Polisi (Akpol) tahun 1991 dan berpengalaman di bidang reserse
- Menjabat sebagai Kasat III Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada tahun 2008
- Menduduki jabatan sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tahun 2009
- Menjadi Kasubdit IV Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada tahun 2011
- Menduduki jabatan sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau pada tahun 2011
- Menduduki jabatan sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada tahun 2013
- Menduduki jabatan sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Umum Bareskim Polri pada tahun 2015
- Menduduki jabatan sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya tahun 2016
- Menduduki jabatan sebagai Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada tahun 2018 dan berhasil membongkar sindikat Saracen serta Muslim Cyber Army
- Menduduki jabatan sebagai Kapolda Jawa Timur pada tahun 2020
- Menduduki jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya pada tahun 2020
Diketahui, Fadil Imran juga telah berhasil menangani kasus besar selama berada di instansi Polri. Kasus yang telah ditangani oleh Fadil pun beragam mulai dari pembunuhan, premanisme, pembajakan film, sampai dengan kasus kebakaran hutan.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa