Suara.com - Puasa Syaban adalah salah satu amalan ibadah umat Islam yang biasa dikerjakan di bulan Syaban. Lalu bagaimana doa buka puasa Syaban yang benar?
Apakah doa buka puasa Syaban bacaannya sama ketika berbuka puasa Ramadhan? Simak penjelasan berikut ini.
Bulan Syaban sendiri merupakan bulan ke delapan dalam Kalender Hijriah, di mana bulan ke sembilan adalah Bulan Ramadhan, di mana umat Islam akan memasuki puasa Ramadhan.
Puasa di bulan Syaban sering menjadi salah satu tradisi untuk menyambut dan mempersiapkan diri berpuasa Ramadhan. Oleh karena itu ada niat dan doa buka Puasa Syaban secara khusus, sudah tahu?
Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Bulan Syaban: Ajakan Puasa dan Amalan Lainnya
Doa Buka Puasa Syaban
Doa buka puasa Syaban tertera dalam buku Panduan Ramadhan: Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah karya Muhammad Abduh Tuasikal (2014).
Bunyi doa buka Puasa Syaban kurang lebih sama dengan doa buka puasa pada umumnya, termasuk saat puasa Ramadhan. Bacaan doa buka puasa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya:
Baca Juga: 6 Hal yang Membatalkan Puasa Ramadhan 2023, Hindari Agar Tak Cuma Dapat Lapar dan Haus Belaka!
"Ya Allah karena-Mu, dengan-Mu aku beriman, dan hanya kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka, atas segala rahmat-Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih."
Sama ketika membaca doa buka Puasa Ramadhan, baca doa buka Puasa Syaban saat sudah mendengar suara adzan tanda berbuka puasa.
Sebelum itu, kita harus mulai Puasa Syaban dengan membaca niat puasa Syaban terlebih dahulu. Niat puasa merupakan langkah utama, sebagai fondasi untuk menguatkan tujuan kita berpuasa dan menjadikan kita lebih kusyuk, fokus untuk berpuasa dari dini hari sampai petang.
Niat Puasa Syaban
Bacaan niat puasa Syaban adalah sebagai berikut:
Nawaitu shauma sya'baana lilaahi ta'aalaa.
Artinya:
"Saya niat puasa Syaban karena Allah ta'ala.
Bacalah niat tersebut sejak petang hari. Kesempatan membaca niat puasa dimulai dari petang hari sampai waktu masuk zawal, yakni saat matahari tergelincir ke barat. Asalkan kamu belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, kamu diperbolehkan membaca niat puasa syaban pada waktu sudah terbit fajar.
Ketentuan Puasa Syaban
Penting juga untuk diketahui waktu pelaksanaan puasa Syaban berbeda dengan Puasa Ramadhan. Puasa Syaban dapat dilaksanakan dari tanggal 1 sampai tanggal 15 bulan Syaban. Kita tidak diperbolehkan melaksanakan puasa Syaban setelah pertengahan bulan sudah lewat.
Hal itu berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, berbunyi, "Ketika Syaban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa'." (HR Imam Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah).
Oleh karenanya, haram melaksanakan puasa syaban setelah tanggal 15. Jika kamu mau puasa Syaban, mulailah sejak tanggal 1 sampai tanggal 15 Syaban.
Setelah tanggal 15 bulan Syaban kamu boleh melanjutkan kebiasaan puasa, misalnya puasa Senin-Kamis atau puasa Dawud. Yang terpenting adalah setelah lewat separuh bulan, jangan berpuasa dengan niat untuk puasa syaban.
Keutamaan Puasa Syaban
Nabi Muhammad sendiri mejadikan bulan Syaban sebagai kesempatan untuk memperbanyak beribadah, dekat dengan Allah SWT.
Nabi bersabda, “Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara Rajab dan Ramadan, yaitu bulan yang berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rab semesta alam. Aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa,” (HR. Nasa'i No. 2317).
Oleh karenanya, bagi yang melaksanakan puasa Syaban, berurutan dari tanggal 1 sampai 15 bulan Syaban akan mendapatkan keutamaan sebagai berikut:
- Amalan ibadah kita akan diterima dan diangkat kepada Allah SWT.
- Mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
- Kita menjadi lebih terbiasa dengan amalan ibadah puasa dan menjadi lebih siap menghadapi bulan Ramadhan.
- Dosa-dosa kita diampuni oleh Allh SWT
- Mendapatkan kedamaian batin
Demikian itu doa berbuka puasa syaban dan informasi lainnya yang semoga bermanfaat untuk Anda.
Kontributor : Mutaya Saroh