Suara.com - Saat memasuki bulan Syaban, banyak orang yang mencari teks khutbah Jumat bulan Syaban untuk inspirasi. Selain sebagai informasi, diharapkan teks khutbah bisa membantu seseorang jadi tambah bersemangat dalam beribadah. Lantas, adakah contoh khutbah jumat bulan syaban?
Nah bagi yang butuh inspirasi contoh khutbah jumat bulan Syaban, simak berikut ini contoh khutbah yang dilansir dari situs NU Online yang berjudul "Mendaki Ridha Allah SWT di Bulan Syaban".
Judul: Mendaki Ridha Allah SWT di Bulan Syaban"
Jamaah Sholat Jumat yang dimuliakan Allah,
Marilah kbersama-sama kita menjaga kualitas ketakwaan kita terhadap Allah SWT dengan menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya. Karena ketakwaan adalah jalan terbaik mendekatkan diri pada Allah SWT dan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surat Yunus ayat 63-64 sebagai berikut:
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji Allah. Demikian itulah kemenangan yang agung.”
Hadirin kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Syukur alhamdulillah sampai detik ini kita semua masih dapat menikmati indahnya bulan Syaban. Syaban merupakan bulan kedelapan dalam kalender hijriah. Kata Syaban secara bahasa memiliki arti "berkelompok". Nama Syaban ini diambil dari tradisi bangsa Arab yang pada bulan tersebut selalu berkelompok dalam mencari nafkah.
Syaban ini termasuk bulan yang dimuliakan Rasulullah SAW selain bulan empat (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab). Adapun salah satu cara Rasulullah SAW memuliakan bulan Syaban yaitu dengan banyak berpuasa. Hal ini seperti hadis yang diriwayatkan oleh Imam Nasa'i yang bunyi hadisnya sebagai berikut:
Baca Juga: 6 Hal yang Membatalkan Puasa Ramadhan 2023, Hindari Agar Tak Cuma Dapat Lapar dan Haus Belaka!
”Usamah bin Zaid berkata, ‘Wahai Rasululllah aku tidak pernah melihat engkau berpuasa sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Sya’ban. Nabi membalas, “Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Nasa'i)