Suara.com - Saat memasuki bulan Syaban, banyak orang yang mencari teks khutbah Jumat bulan Syaban untuk inspirasi. Selain sebagai informasi, diharapkan teks khutbah bisa membantu seseorang jadi tambah bersemangat dalam beribadah. Lantas, adakah contoh khutbah jumat bulan syaban?
Nah bagi yang butuh inspirasi contoh khutbah jumat bulan Syaban, simak berikut ini contoh khutbah yang dilansir dari situs NU Online yang berjudul "Mendaki Ridha Allah SWT di Bulan Syaban".
Judul: Mendaki Ridha Allah SWT di Bulan Syaban"
Jamaah Sholat Jumat yang dimuliakan Allah,
Baca Juga: 6 Hal yang Membatalkan Puasa Ramadhan 2023, Hindari Agar Tak Cuma Dapat Lapar dan Haus Belaka!
Marilah kbersama-sama kita menjaga kualitas ketakwaan kita terhadap Allah SWT dengan menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya. Karena ketakwaan adalah jalan terbaik mendekatkan diri pada Allah SWT dan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surat Yunus ayat 63-64 sebagai berikut:
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji Allah. Demikian itulah kemenangan yang agung.”
Hadirin kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Syukur alhamdulillah sampai detik ini kita semua masih dapat menikmati indahnya bulan Syaban. Syaban merupakan bulan kedelapan dalam kalender hijriah. Kata Syaban secara bahasa memiliki arti "berkelompok". Nama Syaban ini diambil dari tradisi bangsa Arab yang pada bulan tersebut selalu berkelompok dalam mencari nafkah.
Syaban ini termasuk bulan yang dimuliakan Rasulullah SAW selain bulan empat (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab). Adapun salah satu cara Rasulullah SAW memuliakan bulan Syaban yaitu dengan banyak berpuasa. Hal ini seperti hadis yang diriwayatkan oleh Imam Nasa'i yang bunyi hadisnya sebagai berikut:
Baca Juga: Bisa Membahayakan Banyak Orang, Bagaimana Hukum Petasan dalam Islam?
”Usamah bin Zaid berkata, ‘Wahai Rasululllah aku tidak pernah melihat engkau berpuasa sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Sya’ban. Nabi membalas, “Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Nasa'i)
Hadirin sekalian yang dicintai Allah,
Maka dari itu, marilah kita semua untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan kita di bulan Syaban. Selagi masih ada waktu, selagi ada bulan Syaban yang penuh keistimewaan.
Perlu diketahui juga bahwa kata “sya’ban” juga diambil dari kata syi'ab yang bisa dimaknai juga sebagai jalan setapak untuk menuju puncak. Itu artinya, bulan Syaban merupakan bulan untuk menapaki jalan menuju puncak bulan Ramadhan.
Meniti perjalanan untuk sampai puncak tentunya bukan hal mudah. Setidaknya membutuhkan persiapan-persiapan yang terkadang melelahkan juga menguras energi. Begitu juga meniti perjalanan menuju puncak sepanjang bulan Syaban, tentu pendakian itu membutuhkan kesungguhan hati serta niat yang suci.
Hadirin Sholat Jumat yang diberkahi Allah,
Pendakian menuju puncak pada bulan Syaban juga bisa dilakukan dengan memperbanyak beristigfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang sudah kita perbuat pada bulan-bulan sebelumnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Alqura surat an-Nahl ayat 78 yang bunyi ayatnya seperti berikut ini:
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”
Ayat di atas menyebutkan bahwa, sebagai manusia kita harus selalu insaf serta sadar atas segala anugerah yang kita perolah di dunia seperti jabatan, kekayaan, kekuatan, kepandaian dan lainnya itu semua adalah pemberian Allah SWT.
Oleh karena itu, hendaknya kita semya jangan takabur atau sombong atas apa yang kita miliki. Allah SWT mengecam orang-orang yang suka takabur dan abai atas nikmat Allah. Ini termaktub dalam Alquran surat Thaha ayat 124 yang bunyi ayatnya sebagai berikut:
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta."
Dengan demikian, sebagai Muslim yang taat kepada Allah, wajib hukumnya untuk selalu bersujud serta berbakti pada Allah SWT. Semakin tinggi pangkatnya, semakin kaya, semakin pandai, maka harus emakin dalam pula sujudnya kepada Allah.
Nah itulah contoh khutbah jumat bulan syaban yang bisa dijadikan inspirasi. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan ridha Allah di bulan Syaban. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Ulil Azmi