Profil Ali Fauzi, Eks Napi Terorisme Bom Bali I yang Raih Gelar Doktor Pendidikan Agama

Kamis, 23 Februari 2023 | 10:02 WIB
Profil Ali Fauzi, Eks Napi Terorisme Bom Bali I yang Raih Gelar Doktor Pendidikan Agama
Eks Napiter, Ali Fauzi sandang gelar doktor (foto: MPI/Avirista)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan narapidana terorisme (napiter) Ali Fauzi Manzi berhasil meraih gelar doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) di Universitas Muhammadiyah Malang pada Selasa (21/2/2023). Dia telah menempuh pendidikan S3-nya itu selama 3 tahun lebih dan mendapat predikat cumlaude.

Pelaku Bom Bali I itu berjanji akan terus menyadarkan mantan napiter lain tentang pemahaman agama yang benar dan tidak mengikuti jejaknya. Menariknya, Ali Fauzi mengaku bahwa menyelesaikan disertasi lebih sulit ketimbang merakit bom.

Simak profil Ali Fauzi Manzi, eks napi terorisme yang meraih gelar dokter pendidikan agama berikut ini.

Profil Ali Fauzi Manzi

Ali Fauzi Manzi merupakan adik dari trio pelaku Bom Bali 2002 (Ali Ghufron alias Mukhlas, Amrozi dan Ali Imron). Dia memang tak pernah terlibat dalam aksi-aksi pengeboman di Indonesia, tapi sebagian pelaku adalah mantan muridnya. 

Pada tahun 1998, Ali ditunjuk oleh Jamaah Islamiyah (JI) Jawa Timur menjadi instruktur materi field engineering (metode pengeboman). Selama di sana, dia sudah melatih ratusan lebih orang Indonesia belajar merakit bom.

Bukan hanya merakit bom, tiap anggota JI didoktrin jihad. Namun, jihad yang diajarkan itu dinilai Ali tak sesuai syariah Islam karena caranya radikal. Tak sedikit anggota JI kecewa dan memilih keluar dari jamaah itu. 

Selama bergabung di sana, Ali mengajari banyak pengikut aliran itu belajar merakit bom. Dia bisa mengajari seorang awam atau sama sekali tidak mengerti untuk merakit bom hanya dalam waktu 3 jam. 

Kemudian pada 2001, Ali Fauzi mulai meninggalkan JI. Bahkan dia mendorong sebagian anggota JI untuk menyuarakan penghentian operasi jihad yang dinilai melenceng dari syariat Islam. 

Baca Juga: Faras "Milov" Sayidi, Dulu Viral Tuding Pelayan J.CO Iblis Genit

Saat Bom Bali I Oktober 2002, Ali sudah tak lagi bergabung dengan JI. Dia memilih mundur dan keluar dari anggota JI karena sudah tak sesuai ideologinya. Walau sudah keluar dari JI, pengalaman Ali bisa merakit sebuah bom tak pernah hilang dari ingatan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI