Suara.com - Bakal calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan turut merespon prokontra sistem pemilihan umum (pemilu) terbuka atau tertutup.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan lebih memilih sistem pemilu secara terbuka dibandingkan tertutup. Dia menilai sistem terbuka lebih sehat.
"Karena itu-lah (sistem pemilu terbuka) akan lebih sehat, lebih baik untuk demokrasi kita," kata Anies saat ditemui wartawan di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (22/2/2023).
Dia menilai, partai politik harus memberikan ruang yang lebih terbuka kepada rakyat yang merupakan pemilik hak untuk memberikan suaranya.
"Saya rasa kita ini kan sudah pada fase memberikan ruang partisipasi yang luas kepada publik, kepada masyarakat. Sehingga tokoh-tokoh itu hadir dan hubungan antara pemilih dengan orang-orang yang dipilih itu terbangun dengan terbuka," jelasnya.
Delapan Partai Tolak Sistem Pemilu Tertutup
Sebelumnya diberitakan, sejumlah delapan partai peserta pemilu telah menyatakan dengan tegas menolak sistem pemilu tertutup. Delapan partai itu, Golkar sebagai inisiator, Partai NasDem, PKB, Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan Partai Gerindra.
"Kami menolak proporsional tertutup dan memiliki komitmen untuk menjaga kemajuan demokrasi di Indonesia yang telah dijalankan sejak erareformasi," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada Minggu 8 Januari 2023 lalu.
PDIP Pilih Sistem Pemilu Tertutup
Baca Juga: Cak Imin Pede Hakim MK Bakal Bijak Putuskan Pemilu Tetap Gunakan Sistem Proporsional Terbuka
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan sistem pemilu proporsional tertutup bisa membawa dampak baik karena bisa anggota dewan yang berdasarkan kualitas.