Deretan Rumah Singgah dan Pengasingan Soekarno yang Bernilai Sejarah Tinggi

Rabu, 22 Februari 2023 | 15:04 WIB
Deretan Rumah Singgah dan Pengasingan Soekarno yang Bernilai Sejarah Tinggi
Rumah singgah Soekarno di Padang (Google Maps)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi perobohan rumah singgah Soekarno di Jalan Ahmad Yani, Kota Padang mendapat kritikan dari banyak pihak. Pasalnya, rumah singgah Soekarno di Kelurahan Padang Pasir ini sudah dimasukkan dalam daftar cagar budaya sehingga secara peraturan bangunan ini tidak diperbolehkan dirobohkan sembarangan.

Terbaru, pihak pemilik rumah bernama Soehinto Sadikin mengaku tidak mengetahui sejarah rumah tersebut dan tujuan merobohkan rumah tersebut karena ada pihak yang ingin menjadikan rumah tersebut sebagai restoran.

"Saya tidak tahu. Benar-benar tidak tahu (soal rumah cagar budaya)," ujar Soehinto.

Akibatnya, aksi perobohan rumah ini pun mendapat protes dari banyak orang karena dianggap merusak cagar budaya yang seharusnya dilindungi.

Rumah singgah Soekarno sendiri bukan hanya berada di Padang. Selama masa perjuangan, proklamator yang sering disapa Bung Karno ini sering beberapa kali singgah di beberapa kota di Indonesia.

Persinggahan sementaranya di berbagai kota di Indonesia itu telah ia lakukan sejak awal perjuangannya hingga pasca kemerdekaan. Lalu, dimana saja rumah singgah Soekarno? Simak inilah selengkapnya.

1. Rumah pengasingan Soekarno di Bengkulu

Salah satu cagar budaya yang juga merupakan rumah pengasingan Ir. Soekarno beradai di Kota Bengkulu. Diketahui, Soekarno sempat menempati rumah tersebut selama 4 tahun sejak tahun 1939 hingga 1942. Rumah pengasingan ini pun sberbentuk selayaknya rumah dengan arsitektur khas abad 1900an dan berada di dekat Benteng Malborough.

2. Rumah pengasingan Soekarno di Ende, NTT

Baca Juga: Nekat Rusak Mobil Dinas Demi Klaim Asuransi, Berapa Gaji Satpol PP?

Sebelum diasingkan ke Bengkulu, Soekarno sempat diasingkan ke Ende, Nusa Tenggara Timur karena dianggap membahayakan untuk aktivitas politiknya oleh Belanda. Soekarno pun berangkat ke Flores bersama keluarganya menggunakan kapal. Rumah yang berada di Kelurahan Kotaraja, Ende, NTT ini pun ditempati oleh Soekarno serta keluarganya selama 4 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI