Dalam pelaksanaannya, kata Dedi, proses evakuasi dilakukan lewat udara menggunakan empat helikopter yang masing-masing dilengkapi satu dokter.
Keempat helikopter tersebut dua di antaranya milik Polri, satu helikopter TNI AU, dan satu helikopter milik Basarnas.
"Kegiatan evakuasi dilaksanakan tadi dua tahap. Tahap pertama tadi empat heli tersebut juga terbang pukul 07.00 WIB tadi. Tapi karena memang situasi kabutnya cukup pekat, kemudian vegetasi di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) juga rapat, ini juga merupakan salah satu kendala," bebernya.
"Setelah berputar-putar hampir dua jam, karena situasi tidak memungkinkan heli tersebut kembali mendarat untuk mengisi avtur. Kalau mengisi avtur berarti pukul 09.00 WIB tadi kurang lebih dikit, tadi empat heli tersebut kembali terbang lagi untuk mencoba memaksimalkan proses evakuasi," imbuh Dedi.
Cuaca Buruk
Proses evakuasi terhadap Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono dan tujuh korban lain dalam insiden helikopter mendarat darurat di Bukit Tamiai, Kabupaten Kerinci, Jambi sempat dihentikan akibat cuaca buruk pada Senin (20/2/2023) sore kemarin.
Dedi ketika itu mengungkap tim evakuasi jalur udara tidak hanya terkendala angin kencang dan kabut. Melainkan juga petir, sehingga proses evakuasi mesti dihentikan demi keselamatan.
"Perlu rekan-rekan ketahui bahwa yang menjadi kendala utama proses evakuasi ini adalah cuaca. Karena cuaca ketika sudah angin, kemudian berkabut bahkan ada petir maka proses evakuasi dihentikan sampai sore hari ini," kata Dedi kepada wartawan, Senin (20/2/2023).
Menurut Dedi, dua tim medis beserta puluhan tim SAR gabungan telah berada di lokasi untuk memberikan pertolongan pertama kepada para korban. Khususnya kepada Kapolda Jambi yang mengalami luka cukup berat.
Baca Juga: Misi Berat Selamatkan Kapolda Jambi Dari 'Kandang Macan'
"Di situ ada 20 orang, peralatan memadai, tapi yang utama keselamatan Pak Kapolda yang alami luka, kondisi yang lebih berat ketimbang yang lainnya. Insya Allah dengan tim medis yang turun dua orang itu bisa mengatasi pertolongan pertama," kata dia.