Alasan Polisi Tembak Gas Air Mata di Kericuhan Suporter PSIS Semarang

Senin, 20 Februari 2023 | 12:36 WIB
Alasan Polisi Tembak Gas Air Mata di Kericuhan Suporter PSIS Semarang
Bentrok antara polisi dengan suporter PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Jumat (17/2/2023) meluas hingga luar kawasan stadion. (Instagram/@kejadiansmg)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laga BRI Liga 1 pekan ke-25 PSIS Semarang vs Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (17/2/2023) diselenggarakan tanpa penonton berdasarkan keputusan panitia.

Alih-alih menerima keputusan panitia dengan lapang dada, suporter PSIS tak terima dan memaksa masuk ke stadion hingga menimbulkan huru-hara. Polisi bahkan harus mengambil langkah menembak gas air mata untuk menangani kericuhan.

Polisi beberkan alasan menembak gas air mata

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang Kombes Irwan Anwar mengungkap bahwa penonton berdesakan usai kericuhan tersebut terjadi.

Baca Juga: Ketua Umum PSSI Erick Thohir Buat Gebrakan, Langsung Benahi Masalah Suporter dan Infrastruktur

Kericuhan yang tak terbendung menjadi alasan menembak gas air mata. 

Oknum suporter bersikeras untuk menonton tim kesayangan mereka sehingga polisi memutuskan untuk menggunakan gas air mata demi menghalau kerumunan.

"Ada desakan, ada keinginan yang dilakukan oleh penonton dari Semarang ingin menyaksikan pertandingan secara langsung," ucap Irwan kepada wartawan setelah pertandingan, Jumat (17/2/2023).

Padahal sebelumnya pihaknya telah mewanti-wanti jauh hari bahwa pertandingan ini diselenggarakan tanpa penonton.

"Namun kita sudah sampaikan bahwa pertandingan ini tanpa penonton,” lanjutnya.

Baca Juga: Ada Gas Air Mata di Stadion Jatidiri Sesuai SOP? Begini Penjelasan Polda Jateng

Banyak 'penonton gelap'

Sang Kapolrestabes mengungkap bahwa banyak ditemukan juga penonton gelap alias penonton yang tak membeli tiket sehingga membuat pihaknya harus mengetatkan penyekatan.

"Jadi, itu yang menjadi pertimbangan mengapa kemudian kita melakukan penyekatan,” ujarnya.

Gas air mata sebagai pilihan terakhir

Irwan menegaskan bahwa penggunaan gas air mata merupakan pilihan terakhir. Sebab sebelumnya polisi telah menggunakan berbagai teknik crowd control tapi tak digubris oleh massa.

“Gas air mata adalah tahapan, gas air mata setelah upaya-upaya kepolisian dilakukan sebelumnya, diperingatkan secara lisan, diingatkan melalui sound-sound, diingatkan berkali-kali,” tegas Irwan.

Irwan juga mengungkap kelakuan suporter semakin anarkis dan menjadi-jadi sehingga polisi tak ada cara lain selain menembakkan gas air mata.

“Gas air mata adalah tahapan, gas air mata setelah upaya-upaya kepolisian dilakukan sebelumnya, diperingatkan secara lisan, diingatkan melalui sound-sound, diingatkan berkali-kali,”

Pertandingan tanpa penonton, suporter ngamuk

Tak heran bila suporter mengamuk tak diperkenankan ikut menonton secara langsung, sebab mereka telah menunggu lama stadion Jatidiri direnovasi hingga siap menampung para penonton dengan wajah baru.

Adapun keputusan tanpa penonton merupakan hasil rekomendasi panitia dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan kepolisian.

Disinyalir kuat alasan keputusan tersebut diambil untuk mencegah konflik suporter PSIS Semarang vs Persis Solo yang tak jarang bersitegang.

"Berdasarkan surat rekomendasi dari pihak kepolisian, laga PSIS Semarang vs Persis Solo digelar tanpa penonton," tulis akun resmi PSIS Semarang, kamis (16/2/2023).

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI