Suara.com - Jalan Hos Cokroaminoto dipenuhi ribuan karangan bunga, atas peresmian Graha Persatuan Nasional Aktivis (Pena) 98, pada Minggu (19/2/2023). Adapun panjang dari karangan bunga tersebut diklaim mencapai 4 kilometer.
Pantauan Suara.com di lokasi, karangan bunga tersebut datang dari berbagai jajaran, di antaranya dari Presiden Joko Widodo, hingga menteri Kabinet Indonesia Maju.
Sekjen Persatuan Nasional Aktivis (Pena) 98, Adian Napitupulu mengatakan, karangan bunga tersebut diperuntukan bagi mereka yang berani telah berjuang dalam era reformasi. Mereka yang telah berdarah-darah melawan orde baru.
“Kita tidak anggap itu untuk Pena 98 saja, tapi kita melihat untuk kalangan pemberani dimanapun berada. Baik yang saya kenal dan kita tidak kenal,” kata Adian, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (19/2/2023).
Baca Juga: Erick Thohir Minta Graha Pena 98 Bukan Hanya Jadi Tempat Debat-Diskusi, Tapi Jadi Rumah Perjuangan
Bagi Adian, reformasi yang dilakukan saat tahun 1998 merupakan perjuangan hebat. Lantaran saat mereka melakukan perlawan terhadap rezim Soeharto tersebut tidak sedikit masyarakat yang menjadi korban luka maupun meninggal dunia. Bahkan ada juga mereka yang hilang hingga saat ini, akibat diculik.
“Bunga-bunga tersebut menjadi simbol harapan yang indah bagi Indonesia ke depan, Indonesia yang damai dan saling menghormati di tengah keberagaman dan tetap satu dalam banyak perbedaan,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah aktivis reformasi yang tergabung dalam Pena 98, meresmikan Graha Pena 98. Adian Napitupulu didapuk menjadi Sekjen Pena 98.
Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa tokoh, seperti Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Pena 98 juga mengusulkan 8 kriteria yang dianggap pantas bagi para calon presiden (Capres) yang bakal maju untuk bertarung di Pemilu 2024.
Berikut 8 kriteria Capres yang diajukan oleh Pena 98:
- Menjaga Pancasila, berpedoman pada UUD 1945, setia pada NKRI, menghormati keberagaman, dan merawat kebhinekaa;
- Bukan bagian dari rezim Orde Baru;
- Tidak punya rekam jejak terlibat dalam penggunaan politik identitas;
- Tidak pernah terlibat dalam pelanggaran HAM;
- Tidak pernah terlibat kasus korupsi;
- Melanjutkan Program Kerja Presiden Joko Widodo;
- Berkomitmen memperjuangkan agenda reformasi, menyelesaikan pelanggaran HAM berat masa lalu, menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan mewujudkan reforma agraria;
- Berkomitmen melakukan upaya-upaya memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkeadilan serta berpihak kepada rakyat.