Berdarah Dingin! Pembunuh Bos Ayam Goreng di Bekasi Tak Tunjukkan Sikap Bersalah

Sabtu, 18 Februari 2023 | 15:29 WIB
Berdarah Dingin! Pembunuh Bos Ayam Goreng di Bekasi Tak Tunjukkan Sikap Bersalah
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi (tengah) saat konferensi pers kasus pembunuhan Bekasi, di Jakarta, Jumat (17/2/2023). [ANTARA/Ilham Kausar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus pembunuhan seorang perempuan berinisial MIM (29), bos ayam goreng di Kampung Kumejing, Desa Sukaindah, Sukakarya, Kabupaten Bekasi pada Kamis (16/2/2023) lalu, masih didalami kepolisian. Kedua pelaku HK (21) dan MA (14), tega membunuh korban menggunakan tabung gas Elpiji.

Hasil pendalaman kepolisian, kedua pelaku pelaku tidak menunjuk sikap merasa bersalah usai ditangkap Polda Metro Jaya.

"Memang kita lihat selama (pemeriksaan) ini, yang bersangkutan ini seperti tanpa rasa penyesalan," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Hengki Haryadi saat dihubungi wartawan, Sabtu (18/2/2023).

Ketika diinterogasi penyidik kepolisian, keduanya memberikan keterangan tanpa ragu-ragu dan tegas. Hengki mengaku prihatin dengan kasus ini karena salah satu pelaku masih berusia anak.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Pedagang Ayam di Bekasi Ditangkap di Subang, Polisi Beberkan Ini

"Dia menjawab dengan tegas, jelas, tanpa keraguan. Oleh karenanya sekali lagi ya ini merupakan keprihatinan kita bersama, karena ada keterlibatan anak dibawah umur 14 tahun," ujarnya.

empat kejadian perkara pembunuhan terhadap ibu muda penjual ayam goreng tepung di Desa Suka Indah, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/2/2023). ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Tempat kejadian perkara pembunuhan terhadap ibu muda penjual ayam goreng tepung di Desa Suka Indah, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/2/2023). ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

MIM ditemukan pertama kali oleh suaminya dalam kondisi tak bernyawa dan bersimbah dara oleh suaminya. Kedua pelaku HK (21) dan MA (14) membunuh korban menggunakan tabung gas Elpiji.

"Motif sementara dari pengakuan tersangka adalah karena sakit hati, yaitu terkait dengan gaji, terkait dengan perlakuan karena yang bersangkutan baru bekerja lima hari," kata Hengki di Polda Metro Jaya pada Jumat (17/2/2023) kemarin.

Atas perbuatannya para tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP dan Pasal 76F Jo Pasal 83 UU nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan tindak pidana pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan dan penculikan anak.

"Maksimal 15 tahun penjara khusus untuk MA akan diproses dengan UU RI nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak, " ujar Hengki.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pembunuh Ibu Muda di Bekasi, Anak Korban Kelaparan saat Ditemukan di Pos Satpam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI