'Jangan Love is Blind', KemenPPPA Pesan Wanita untuk Cegah KDRT Lewat Pancingan ke Pasangan

Jum'at, 17 Februari 2023 | 20:47 WIB
'Jangan Love is Blind', KemenPPPA Pesan Wanita untuk Cegah KDRT Lewat Pancingan ke Pasangan
Ilustrasi KDRT yang banyak terjadi di ranah keluarga (Pixabay/Tumisu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) memberikan pesan penting kepada kaum perempuan untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pesan ini terkait mencari pasangan yang baik dan tidak hanya memandang fisik saja.

Hal ini disampaikan oleh Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Rumah Tangga dan Rentan KemenPPA Anak, Eni Widiyanti, dalam diskusi bertema "Cegah Perempuan Terjebak Toxic Relationship dengan Pria Posesif".

Eni mengingatkan wanita untuk mengenali calon pasangan hidupnya dengan baik sebelum memutuskan naik ke pelaminan. Salah satunya dengan melakukan pancingan agar calon pasangan bisa terbuka dan menceritakan kisah hidupnya.

Dari situ, wanita bisa mengenali pasangannya apakah mereka memiliki trauma, serta merupakan pribadi yang aman untuk dijadikan teman hidup. Cara itu, kata Eni, bisa membantu mencegah terjadinya praktik KDRT.

"Dengan mengenal, kita pancing dia menceritakan keluarganya seperti apa, kita akan tahu. Oh ternyata keluarganya bahagia, dari kecil ternyata dia bahagia, tidak pernah punya trauma," jelasnya dalam acara tersebut di Jakarta, Jumat (17/2/2023).

"Nah ini akan menjadi satu penilaian yang baik, ini kandidat nih kayak-nya untuk teman hidup kita yang aman, tidak menjadi toxic relationship-nya," sambungnya.

Menurutnya, selama ini banyak wanita, khususnya yang masih remaja hanya memilih pasangan berdasarkan kriteria fisik saja, tanpa berupaya mengenali kepribadiannya dengan baik.

"Kebanyakan dari kita ini, apalagi yang remaja-remaja, pokoknya begitu lihat mukanya yang ganteng, sudah langsung tanpa berusaha untuk mengenal dulu," ujar Eni.

Eni mengatakan, pihaknya juga menyebutkan adanya fenomena banyak pasangan yang menolerir praktik kekerasan dalam hubungan mereka karena terlanjur mencintai.

Baca Juga: Remaja Wajib Tahu! Begini Ciri-Ciri Pacar Toxic: Posesif dan Suka Mukul

Padahal, ia menjelaskan bahwa praktik kekerasan itu dapat terjadi berulang dalam suatu hubungan dan bahkan kadarnya berpotensi semakin tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI