Suara.com - Tak henti-hentinya sekte alias aliran sesat bermunculan di tengah-tengah publik. Bahkan baru-baru ini masyarakat Tangerang geger dengan adanya sebuah sekte yang memiliki kebiasaan spiritual aneh.
Sekte yang berpusat di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten itu melakukan ritual tak lazim, mulai dari memuja kuburan kosong hingga dijilat anjing hitam.
Adapun sekte tersebut merupakan satu dari sekian aliran sesat yang pernah menjamur di tengah-tengah publik.
Berikut sederet aliran sesat yang muncul di tengah masyarakat sebagaimana dirangkum oleh tim Suara.com.
Baca Juga: 8 Fakta Aliran Kepercayaan di Tangerang: Ritual Dijilat Anjing Hitam, Baca Istighfar Dibalik
Gerakan Fajar Nusantara
Telinga publik sudah tak asing lagi dengan istilah GAFATAR. Adapun istilah tersebut merupakan singkatan dari nama aliran sesat Gerakan Fajar Nusantara.
Gerakan ini sempat mendapat atensi masyarakat lantaran kerap menyelenggarakan aksi sosial. Bahkan, tak sedikit dari publik yang berminat untuk bergabung dengan sekte tersebut.
GAFATAR dinyatakan sesat oleh MUI pada tahun 2016. MUI menyatakan bahwa GAFATAR berangkat dari gerakan Al-Qiyadah yang sebelumnya sempat dinyatakan sesat juga oleh MUI.
Ahmad Moshaddeq adalah nama guru spiritual dari kelompok GAFATAR yang mengambil ajaran dari Millah Abraham yang mencapuradukan ajaran Yahudi, Kekristenan, dengan Islam.
Kerajaan Ubur-ubur
Meski punya kata ubur-ubur di dalam namanya, sekte ini tidak memuja ubur-ubur.
Adapun Kerajaan Ubur-ubur melakukan praktik ritual zikir pada malam Jumat kemudian diakhiri dengan nyanyian dan tari-tarian. Mereka melakukan ritual tersebut demi menyingkap harta karun tersembunyi peninggalan Nusantara.
Sekte ini didirikan oleh pasangan Rudi dan Aisyah. Kelompok ini mayoritas berada di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Ajaran Aliran Surga Adn
Aliran ini didirikan oleh Ahmad Tantowi yang mengajarkan bahwa manusia tidak wajib salat melainkan berinfak.
Infak menjadi pusat kegiatan sekte ini dan pengikutnya wajib menyetorkan setoran 10% dari penghasilan mereka kepada sang pimpinan, lalu ada potongan 10% dari penghasilan bulanan, setiap pengikutnya diwajibkan untuk menyetorkan uang rata-rata Rp3-4 juta setiap bulan.
Satria Piningit Weteng Buwono
Ajaran ini lahir dari klaim Agus Imam Solihin alias Agus Noro alias Papi bahwa manusia tidak perlu salat.
Pengikutnya hanya cukup mengingat Tuhan sebagai wujud ibadah tertinggi.
Sekte di Tangerang
Kembali ke sekte di Tangerang, kelompok ini punya beberapa ritual yang aneh di mata masyarakat awam. Forum Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) pun menyelidiki dengan mendatangi lokasi tempat pemimpin aliran sesat tersebut.
Begitu sampai, terlihat sekte itu melakukan ritual memuja sebuah makam kosong. Kuburan atau makan berjumlah tiga itu berada suatu ruangan. Namun, kuburan tersebut diketahui merupakan kuburan buatan atau kosongan saja.
Adapun satu hal yang membuat publik geger adalah mereka memodifikasi kalimat istighfar sehingga diucapkan terbalik.
Kontributor : Armand Ilham